Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

UN Dihapus

Ikatan Guru Indonesia Angkat Bicara Terkait Penghapusan UN : Harusnya Dihapus Mulai 2020

Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud) Nadiem Makarim menghapus Ujian Nasional (UN).

Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE
Ujian Nasional berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 1 Ratahan, pada Senin (2/4/2018) 

Pastikan berbasis komputer

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memastikan pelaksanaan program asesmen kompetensi minimum bakal dilaksanakan dengan berbasis komputer.

Menurut Nadiem Makarim, standar nasional untuk program ini harus berbasis komputer.

Program tersebut dibuat untuk mengganti program Ujian Nasional (UN).

Ari Askhara Dipecat dari Dirut Garuda, Ini Sosoknya di Mata Karyawan Pelindo III

"Sudah pasti ini akan dilaksanakan melalui komputer, itu sudah pasti tidak mungkin kita tidak melaksanakan (tanpa berbasis komputer). Apapun dalam standar nasional harus computer based," ujar Nadiem Makarim di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).

Meski begitu, Nadiem Makarim mengatakan masih ada kendala karena tidak seluruh daerah dapat melakukan program dengan berbasis komputer.

Kemendikbud bakal melakukan pembenahan terhadap masalah tersebut tahun ini

"Jadi itu adalah PR kita untuk memastikan semua murid itu bisa. Karena kan sekarang ada beberapa daerak nggak bisa, jadi itu harus kita tuntaskan tahun ini," kata Nadiem Makarim.

Enam Orang Tewas dalam Insiden Baku Tembak di Sebuah Toko

Seperti diketahui, Nadiem Makarim akhirnya membeberkan program pengganti ujian nasional (UN).

Nadiem Makarim memastikan bahwa program UN akan tetap dilaksanakan pada 2020.

Namun, pada 2021 program ini akan digantikan dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.

Alasan Nadiem ganti program ujian nasional

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan alasannya mengeluarkan program 'Merdeka Belajar' sebelum 100 hari kerjanya.

Nadiem sebelumnya mengatakan masih mempelajari, melakukan evaluasi dan konsultasi selama 100 hari awal masa kerjanya.

"Waktu pertama kali sertijab, saya sebut bahwa 100 hari pertama adalah untuk belajar. Tapi karena Kabinet Indonesia Maju. Kami memutuskan untuk segera melakukan hal-hal dan kerja nyata. Jadi bukan hanya rencana saja, tapi juga mengeluarkan kebijakan yang diperlukan bagi guru dan siswa-siswa di Indonesia," ujar Nadiem di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).

Siswa Kepsek SMK Negeri 1 Siau Timur mengikuti ujian nasional berbasis komputer, Senin (25/3/2019).
Siswa Kepsek SMK Negeri 1 Siau Timur mengikuti ujian nasional berbasis komputer, Senin (25/3/2019). (tribun manado/alpen martinus)
Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved