Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TVRI

Helmy Yahya Dicopot dari Dirut TVRI, Sebut Dewan Pengawas Cacat Hukum, Ini Sosok Penggantinya

Helmy Yahya lantas membuat surat bantahan kepada Dewan Pengawas TVRI terhadap surat non aktif yang ditujukan kepadanya.

Editor: Frandi Piring
via KPI.GO.ID
Helmy Yahya dicopot dari jabatan Direktur Utama TVRI 

Setelah dua tahun menahkodai TVRI dan pihak ketiga melihat kinerja TVRi, maka Mola TV pun ingin bekerjasama dengan TVRI yang memiliki 160 juta pentonton di seluruh Indoensia.

Mola TV percaya bahwa kerjasama dengan TVRI sama-sama memberikan manfaat satu sama lain.

"Memang kalau mau dibilang, monster program TVRI adalah Liga Inggris, itu yang membuat banyak orang melihat TVRI lagi," kata Helmy kala itu. (Reynas Abdila/Tribunnews.com)

Direktur Utama Garuda Indonesia Dicopot

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan akan mencopot Dirut PT Garuda Indonesia (Tbk) I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Ashkara (AA).

Seperti dilansir Kompas.com, selain mencopot dirut, Erick juga menyatakan akan langsung menunjuk penggantinya. 

"Kami akan langsung tunjuk Plt," ujar Erick di Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara (www.garuda-indonesia.com)

Meski demikian, proses pencopotan Ari Ashkara tidak bisa begitu saja dilakukan karena PT Garuda Indonesia adalah perusahaan terbuka.

Untuk mencopot Ari Ashkara, Erick harus mengajukan permohonan kepada pemegang saham lebih dulu.

Berdasar permohonan itu, pihak perusahaan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

"Tidak bisa langsung hari ini. Kami mengajukan (permohonan), kemudian ada RUPSLB," ujar dia.

Erick mengaku kecewa dengan sikap jajaran direksi Garuda Indonesia yang terlibat kasus ini.

Sejak kasus penyelundupan mencuat, Erick mengaku telah meminta agar para pihak yang bersangkutan mengundurkan diri.

"Daripada mohon maaf, dicopot tidak hormat karena konsekuensinya terhadap konsekuensi sosial tidak menyenangkan dari keluarga, tetangga, dan lain-lain. Hukum yang tidak enak," ujar Erick seperti ditulis Kompas.com.

Erick Thohir saat diwawancara secara khusus oleh Tribunnews, di Jakarta, Senin (30/9/2019)
Erick Thohir saat diwawancara secara khusus oleh Tribunnews, di Jakarta, Senin (30/9/2019) ((Tribunnews/Herudin))

Saat dimintai komentar terkait kasus ini, sejumlah pejabat Garuda mencoba menghindar.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved