Kabar BUMN
Erick Thohir Laporkan Radikalisme di BUMN: Tidak Ada Ideologi Lain di Indonesia
Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan soal dugaan radikalisme di lingkup kementeriannya kepada Menko Polhukam Mahfud MD.
"Sekarang gini, jangankan BUMN semuanya ada kok, Polisi aja ada kok Polwan saya ngomong sama Polri. Tapi tebal-tipis, sedikit banyaknya kan masih beda-beda. Tapi sudah di mana saja," kata Suhardi.
Suhardi mengatakan, pihaknya telah memetakan lingkungan mana saja yang telah terpapar paham radikalisme.
Meski demikian, Suhardi enggan membeberkannya.
"Semua kita punya petanya, semuanya jangan bilang tidak ada. Emang ngggak ada jurnalis, mau saya buka siapa yang suka besuk-besuk di tempat itu.
Semuanya tugas kita mereduksi supaya menjadi aman kemudian punya wawasan kebangsaan jati diri," ucap Suhardi.
Selain itu, Suhardi mengaku banyak melaporkan situasi dan kondisi terkini soal radikalisme kepada Mahfud MD.
"Ya saya melapor, kan saya di bawah koordinasi beliau. Saya melaporkan situasi dan sebagainya, itu kewajiban saya," jelasnya.
Dikabarkan sebelumnya, Tim Dentasem Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris yang diketahui merupakan karyawan PT Krakatau Steel.
Seorang karyawan BUMN itu ditangkap bersama tiga terduga teroris lainnya pada Rabu (13/11/2019) lalu.
Menteri BUMN Erick Thohir sendiri menyatakan bakal memecat karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang ditangkap Densus 88 Antiteror jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme.
"Apabila secara hukum, yang bersangkutan terbukti bagian dari aksi teror maka serta merta orang tersebut bukan lagi menjadi bagian dari Kementerian BUMN, hal ini sesuai dengan hukum yang berlaku di negara ini," kata Erick dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (15/11/2019).