Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Reses Dewan

Warga Keluhkan Sampah Popok Balita Berserakan di Jalan

30 Anggota DPRD Bitung yang melakukan reses, terinformasi menggunakan anggaran sekitar Rp 400 juta.

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Maickel Karundeng
christian wayongkere/tribun manado
Warga yang mengikuti reses anggota DPRD Bitung Rudolf Wantah dari fraksi partai Gerindra. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dapat makanan, snack gratis dan hiburan musik keyboart adalah gambaran pelaksanaan Reses masa persidangan pertama tahun pertama tahun sidang 2019-2020, Rabu - Jumat (27-28/11/2019).

30 Anggota DPRD Bitung yang melakukan reses, terinformasi menggunakan anggaran sekitar Rp 400 juta.

Dari penjelasan pihak sekretariat DPRD Bitung Jein Paendong Kabag Keuangan dan Umum, nilai tersebut nantinya akan di kleim oleh 30 anggota DPRD Bitung yang melakukan reses.

Rp 400 juta itu akan membiayai sewa kursi maksimal 250 buah, makanan prasmanan untuk 250 orang, snack 250 orang, sewa tenda dan sewa sound sistim.

"Nantinya, tiap anggota DPRD yang reses akan melaporkan hasil reses berupa foto kegiatan dan absensi. Disitu akan di lihat berapa orang yang hadiri, kalau 250 dibayarkan senilai itu jika tidak sampai dibayar sesuai dengan jumlah yang hadir," tutur Jein.

Anggaran pelaksanaan Reses untuk 30 anggota DPRD Bitung ini sudah tertata dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bitung Tahun anggaran 2019.

Sementara itu hal menarik dilakukan warga yang mengikuti reses.

Mereka berkesempatan melakukan swafoto dan foto bersama dengan anggota DPRD serta keluarga.

Seperti yang dilakukan warga pada reses Rudolf Wantah anggota DPRD Bitung dari partai Gerindra, usai menyampaikan unek-unek, mereka lakukan swafoto dan foto bersama.

Rufa Marsha Oley seorang warga yang mengikuti reses anggota DPRD Bitung Rudolf Wantah, meminta perhatikan saluran got di gang atau lorong di Perum Rizky 2 Kelurahan Manembo-Nembo Atas Kecamatan Matuari.

Menurutnya posisi jalan dan salurun got yang menurun membuat aliran air dari dataran tinggi, sangat deras seperti aliran sungai.

Apalagi kalau hujan turun, air menggairi jalan yang dalam kondisi rusak.

"Panjang hanya 100 meter pasti bisa diperbaiki. Karena dampak yang kami rasakan banyak sampah yang ikut dengan air yang mengalir. Ketika kering pemandangan banyak sampah-sampah di tengah jalan, ada sampah plastik dan sisa-sisa pempers atau pembalut berserakkan," keluh Oley.‎‎

Menangapi aspirasi warga Rudolf Wantah mengatakan, keluhan-keluhan dari masyarakat ini akan diperjuangkan.

Karena itu tujuan dari pelaksanaan reses, menyerap aspirasi warga.‎

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved