Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Kesehatan

Penderita Anoreksia yang Nyaris Tinggal Tulang Dipulihkan dengan Terapi Listrik

Kelainan pola makan yang membuat seseorang mengalami kelaparan atau tindakan menurunkan berat badan secara berlebihan, dikenal dengan Anoreksia

Editor: Rizali Posumah
NAKITA
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kelainan pola makan yang membuat seseorang mengalami kelaparan atau tindakan menurunkan berat badan secara berlebihan, dikenal dengan Anoreksia nervosa atau anoreksia.

Secara ekstrem anoreksia  dapat mengakibatkan masalah kesehatan hingga dampak yang paling parah adalah  kematian.

Orang dengan penyakit anoreksia  sering kali merasa lapar tetapi tetap menolak untuk makan.

Mereka memiliki ketakutan yang berlebihan akan menjadi gemuk dan merasa diri mereka gemuk walaupun sebenarnya mereka masih dalam kategori ‘normal’.

Orang-orang dengan penyakit anoreksia akan berusaha untuk memperbaiki ‘kekurangan’ yang dirasakannya tersebut dengan membatasi asupan makanan secara ketat dan berolahraga secara berlebihan untuk menurunkan berat badannya.

Guna menjaga bentuk tubuh tetap kurus, orang dengan anoreksia akan sangat membatasi porsi makannya seminimal mungkin atau menggunakan obatan-obatan penekan nafsu makan hingga obat pencahar.

Ketakutan akan berat badan yang terus bertambah akan terus menghantui orang dengan anoreksia meski berat badannya sudah banyak berkurang.

Gara-gara Roket, Korut Sebut PM Jepang Manusia Terbodoh Dalam Sejarah

Gangguan pola makan seperti anoreksia lebih banyak ditemukan pada kaum wanita daripada pria.

Risiko untuk timbulnya gangguan makan ini lebih besar pada pemain film, model, penari, dan atlet di mana penampilan atau berat badan adalah sesuatu yang sangat penting.

Kelainan makan seperti anoreksia dan bulima telah ''menyakiti'' delapan juta orang di Amerika Utara. Kelainan ini juga membawa depresi dan tekanan emosi.

Mengutip dari Daily Mail,  saat ini penyembuhan untuk anoreksia nervosa dan bulimia bisa melalui terapi listrik berdaya ringan.

Perawatan ini bernama repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS). Metode rTMS ini bekerja dengan merangsang aliran listrik di otak.

Aliran listrik ini akan meredakan depresi yang menjadi salah satu faktor utama terjadinya anoreksia dan bulimia pada diri seseorang.

Setelah satu orang wanita berusia 42 tahun mendapatkan rangsangan listrik lewat terapi ini sebagai perawatan untuk depresi, ia ternyata pulih dari bulima yang sudah ia derita selama 20 tahun.

Liverpool Samai Rekor Terbaik Saat Masa 1980-an, Tidak Kalah Dalam 31 Kali Pertandingan

''Terapi ini hanya akan digunakan apabila terapi lain seperti obat-obatan dan juga konseling tidak berjalan dengan baik.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved