Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jokowi Minta Bantuan Duterte Bebaskan Sandera Abu Sayyaf

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menyatakan, pemerintah meminta otoritas Filipina untuk membantu pembebasan tiga warga

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Handout / PPD / AFP
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menyatakan, pemerintah meminta otoritas Filipina untuk membantu pembebasan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang diculik Kelompok Militan Bersenjata Abu Sayyaf.

Komisi III DPR: SP3 Bukan ATM Baru KPK

Hal itu disampaikan Retno disela-sela menghadiri pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Republic of Korea atau RoK Summit di Busan Korea Selatan.

Retno mengatakan, dirinya mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Filipina dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

"Mengingatkan kembali masih ada 3 WNI yang menjadi korban penculikan dan kita memohon bantuan otoritas Filipina untuk dapat mengintensifkan upaya membebaskan 3 WNI dengan selamat dan ini direspon dengan baik oleh mereka," kata Menlu.

Dari pertemuan itu, ujar mantan Duta Besar RI untuk Belanda ini, Indonesia sangat berharap otoritas Filipina dapat segera membantu upaya pembebaskan tiga nelayan Indonesia itu. "Karena itu kita mengharapkan kerja sama Filipina bagi upaya pembebasan ketiga saudara kita tersebut," ujar Retno.

Diketahui pada September 2019, kelompok itu menculik ketiga WNI di Sandakan, di perairan Tambisan. Kelompok militan bersenjata menuntut tebusan sebesar 30 juta Peso atau setara Rp 8,3 miliar untuk pembebasan. Permintaan dirilis lewat Facebook pada Sabtu akhir pekan lalu, lewat Facebook salah satu korban.

Ketiga korban adalah Maharudin Lunani berusia 48 tahun, putra Maharudin bernama Muhammad Farhan berusia 27 tahun, serta satu abk bernama Samiun Maneu berusia 27 tahun. Ketiganya diculik kelompok teroris saat sedang melaut dan memancing udang di Pulau Tambisan, Lahad Datu, Sabah. Insiden itu terjadi pada 24 September 2019.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera merealisasikan janji kampanye lewat program Kartu Pra-Kerja
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera merealisasikan janji kampanye lewat program Kartu Pra-Kerja (Via Tribunnews)

WN Inggris Dibebaskan

Alan Hyrons warga negara Inggris dan Wilma warga Filipina akhirnya dibebaskan oleh Abu Sayyaf. Keduanya berhasil diselamatkan oleh militer Filipina. Dilansir dari The Star, Alan menceritakan selama dirinya dan Wilma disandera.

Bank Mandiri Manado Pacu Agen Laku Pandai, Tahun ini Mendekati 1.000 Agen Mandiri Branchless Banking

Kata dia selama penyekapan Alan dan Wilma dirantai serta diancam akan dipenggal jika tidak ada uang tebusan.
Wilma juga berkisah bahwa persediaan makanan sangat sedikit sekali.

"Salah satu dari mereka memperlakukan kami dengan baik, tapi kemudian dia mengatakan kepada saya dia akan memenggal kepala saya jika uang tebusan tidak datang tepat waktu," ujar Wilma.

Dia mengatakan para pria bersenjata itu menodongkan pistol ke wajahnya, memerintahkannya menelepon saudaranya agar menjual hartanya untuk dijadikan tebusan. Mereka memiliki kesempatan kabur setelah beberapa hari terjadi baku tembak antara militer dan para penculik, dimana sedikitnya lima pria bersenjata tewas.

"Seperti hal yang kalian lihat di film-film dan menganggapnya hanya sebuah film. Tapi ini di kehidupan nyata dan itu menakutkan," kata Alan, menggambarkan pertempuran senjata terakhir.

"Hanya ada 10 dari mereka ketika kami melarikan diri. Komandan mereka yang pertama kali tertembak jadi saya sampaikan ke Alan, ayo lari. Kami seharusnya tidak menunggu di sini untuk dibunuh," kata Wilma.

Sri Mulyani Curhat Sering Dimintai Uang, bahkan Tengok Bayi pun Ditagih BPJS

Komandan militer Letnan Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan pasukannya memergoki para penculik Abu Sayyaf bersama dua tawanan mereka, Alan Hyrons dan istrinya, Wilma di pegunungan daerah pedalaman Kota Parang, Provinsi Sulu.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved