Hadapi Natal dan Tahun Baru: Garuda-Lion Siapkan Pesawat Khusus
Maskapai Garuda Indonesia menyiapkan pesawat berbodi besar untuk rute-rute gemuk selama Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Maskapai Garuda Indonesia menyiapkan pesawat berbodi besar untuk rute-rute gemuk selama Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan, pesawat berbodi besar seperti Boeing 777 dan Airbus 330 akan beroperasi di bandara-bandara yang landasan pacunya bisa didarati tipe pesawat tersebut, seperti Bandara Kualanamu, Bandara YIA Kulonprogo dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.
• Ahok Gagal jadi Dirut Pertamina, Malahan Diangkat jadi Komisaris, Terungkap Penyebabnya
"Untuk tambah kapasitas (angkut) antisipasi banyak lonjakan penumpang, di bandara yang bisa tampung pesawat berbadan lebar kita prioritaskan ganti pesawat dari B737 ke Airbus atau B777," kata Pikri di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (26/11).
Dia menilai, strategi ini lebih efisien dibandingkan mengajukan penambahan jumlah slot penerbangan (extra flight) ke Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Keuntungannya bandara jadi tak padat untuk take off landing. Kami berpikir peak season kalau extra flight bandara agak berat ngaturnya. Apalagi penambahan di jam-jam sibuk jadi bisa sebabkan delay," kata dia.
"Jadi yang benar kita go bigger saja. Sementara bandara-bandara (dengan landasan pacu) tak bisa (didarati) bigger aircraft, kemungkinan kita pakai extra flight," tambahnya.
Pikri menyebut masa angkutan Nataru 2020 akan berlangsung mulai 20 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020 mendatang. Pada periode tersebut perusahaan berpelat merah ini menyediakan 967.771 kursi reguler dan 2.495 kursi tambahan yang berasal dari penambahan pesawat berbadan lebar, extra flight maupun charter.
"Penggunaan pesawat berbadan lebar justru lebih efektif daripada extra flight. B737 itu kan hanya 162 kursi, kalau tambah extra flight baru 324 kursi. Sedang kalau Airbus 330 itu kapasitasnya 360 kursi dan B777 itu 393 kursi," pungkasnya.
• Pemerintah Keluarkan Aturan IMEI: Begini Nasib Ponsel Black Market
Pikri juga menjanjikan tak akan ada kenaikan harga tiket pesawat selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020. Perseroan menetapkan periode Nataru tahun ini berlangsung selama 20 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020.
"Enggak, enggak boleh ada kenaikan. Pokoknya enggak ada naik lah, enggak boleh naik. Kita beri kesempatan masyarakat Nataru lah," kata dia.
Dia mengatakan, dalam menetapkan harga tiket, Garuda Indonesia akan mengikuti tarif batas bawah (TBB) dan tarif batas atas (TBA) yang ditetapkan Kementerian Perhubungan. "Kalau ada travel agent jual di atas ketentuan kita akan kami blacklist. Kalau dia ambil keuntungan menjual di TBA akan kami blacklist," kata dia.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa harga yang tertera di tiket pesawat juga memasukkan komponen biaya layanan bandara (passenger service charge/airport tax), PPN 10 persen dan iuran asuransi. "Contoh Jakarta-Jogja (TBA) Rp848 ribu di terminal 3 (Soekarno Hatta) airport tax Rp130 ribu, PPN 10 persen, iuran asuransi Rp5 ribu jadi harga bisa 1 juta lebih," jelasnya.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk jeli dalam melihat rincian penerbangan yang tertera di agen perjalanan online (OTA). Belajar dari kasus saat periode lebaran tahun lalu, menurut dia, banyak OTA yang menggabungkan beberapa rute penerbangan sehingga tarifnya lebih mahal.
"Jadi tak ada kenaikan harga tiket, tapo di OTA bisa saja Cengkareng-Denpasar Rp 40juta, ternyata rute sebenarnya Cengkareng-Sydney lalu Sydney-Denpasar. Itu membuat masyarakat panik," kata dia.
Maskapai penerbangan Lion Air juga menyiapkan tambahan armada berupa AirBus 330 untuk mengatasi lonjakan penumpang. Edward Sirait, Direktur Utama Lion Air, tidak menjelaskan detail berapa jumlah tambahan armada yang disiapkan. Pihaknya hanya menyebut, kebutuhan armada akan menyesuaikan dari peningkatan reservasi atau permintaan.