Ahok Komisaris Utama Pertamina
Sejak Senin Pagi, Ahok dan 3 Pejabat BUMN Baru Ikut RUPS Lalu Bekerja
Adanya pro kontra terkait penunjukkan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina tak mengganggu
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, alasan Erick memilih Ahok karena dirinya menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memiliki kemampuan pengawasan yang baik.
“Makanya diharapkan Pak Ahok awasi direksi untuk percepatan kinerja Pertamina,” ujar Arya mengutip pemberitaan Kompas.com Sabtu (23/11/2019).
Lebih lanjut Arya menjelaskan Erick ingin memperkuat posisi komisaris di perusahaan BUMN.
Karena menurutnya komisaris mampu mengawasi kinerja perseroannya.
Meski penunjukan Ahok menuai banyak penolakan sejumlah pihak, lantaran statusnya sebagai mantan narapidana dan kader PDI-P, namun Erick tetap menunjuk Ahok sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero).
2. Budi Gunadi Sadikin
Untuk mendampingi Ahok, Erick juga menunjuk Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina.
Sebelumnya Budi merupakan sosok direktur utama PT Inalum.
Ia menduduki posisi tersebut sejak September 2017, dan sebelumnya ia juga merupakan Direktur Utama Bank Mandiri.
Nama Budi belakangan moncer semenjak perusahaan yang ia pimpin mampu merebut mayoritas saham PT Freeport Indonesia.
Sebanyak 51 persen saham Freeport berhasil dikuasai Indonesia setelah melalui lobi cukup panjang pada September 2018.
Budi memiliki pengalaman cukup panjang dalam memegang sejumlah jabatan.
Di antaranya ia pernah menjadi General Manager Electronic Banking, Chief General Manager wilayah Jakarta dan Chief General Manager Human Resources.
Ia juga pernah menjadi Direktur Consumer Banking di ABN Amro Bank Indonesia, sert Executive Vice President Consumer Banking di Bank Danamon serta Direktur di Adira Quantum Multi Finance.
3. Emma Sri Martini
Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini diangkat jadi Direktur Keuangan Pertamina (Yudha Pratomo/Kompas.com)
Emma Sri Martini juga dipercaya Erick Thohir untuk menjadi Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero).
Posisi Emma yang sekarang adalah menggantikan Pahala N Mansury yang kini ditunjuk sebagai Direktur Bank Tabungan Negara (BTN).
Sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan Pertamina, Emma menduduki jabatan sebagai Direktur Utama Telkomsel.
Dia menduduki posisi tersebut sejak Mei 2019 lalu.
Emma ketika itu ditunjuk sebagai suksesor Ririek Adriansyah yang telah didaulat menjadi Dirut PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), induk usaha Telkomsel, menggantikan Alex J. Sinaga.
Emma yang merupakan sarjana Informatika ITB tahun 1993 ini juga pernah menempati posisi tinggi di sejumlah perusahaan besar.
Dia menjabat sebagai Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sejak 2009.
Di sana, Ia mengemban tugas untuk mengawasi keseluruhan operasi PT Sarana Multi Infrastruktur, termasuk pengembangan strategi jangka panjang dan memastikan praktik tata kelola perusahaan yang baik di semua lini.
Selain itu, Emma pun telah aktif terlibat dalam mendukung pengembangan infrastruktur Indonesia, ia pun kerap didaulat sebagai pembicara dan panelis di berbagai forum infrastruktur baik domestik dan internasional.
Kemudian Emma memperoleh gelar master di Harvard Kennedy School Executive Education pada 2011 dengan konsentrasi pada bidang Infrastruktur dan Ekonomi Pasar.
Emma juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Support di PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dari 2004 hingga 2009, sekaligus menjadi Komisaris di PT Trans Pacific Petrochemical Indotama pada periode yang sama.
Pada tahun 2002 hingga 2004, ia juga pernah menjabat sebagai Senior Vice President di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Lantas siapa pengganti Emma di Telkomsel?
Hingga saat ini pengganti Emma di Telkomsel belum ada titik terang.
Menunjuk pengganti Emma tentu melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).
Dari catatan situs perusahaan Telkomsel, Emma Sri Martini didampingi direksi lain, yakni Direktur Keuangan Heri Supriadi, Direktur Network Iskriono Windiarjanto, Direktur Sales Ririn Widaryanti, Direktur Marketing Rachel Goh, Dirketur IT Bharat Alva, Direktur Planning & Transformation Edward Ying dan Direktur Human Capital Management Irfan A Tachrir.
4. Pahala N Mansury dan Chandra Hamzah di BTN
Sementara, Pahala N Mansury yang posisinya digantikan Emma menjadi Direktur Keuangan Pertamina, dipercayakan Erick jadi Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN).
Pahala N Mansury. (KOMPAS.com/ MOH NADLIR)
Pahala menggantikan Suprajarto yang sebelumnya mengundurkan diri setelah ditunjuk di RUPSLB.
Sebagai informasi, perjalanan karier Pahala dimulai sebagai konsultan manajemen di Andersen Consulting hingga tahun 1997.
Pada tahun 1998, Pahala bekerja paruh waktu di salah satu sekuritas di New York.
Pahala bergabung dengan Booz Allen & Hamilton sebagai konsultan senior selama satu tahun di 1999.
Pada tahun yang sama ia juga sempat bergabung dengan Boston Consulting Group sebagai pemimpin dalam beberapa proyek perbankan.
Kemudian di tahun 2003, Pahala memulai kariernya di PT Bank Mandiri(Persero) Tbk. Bank Mandiri menjadi salah satu pijakan penting karier Pahala sebab dari sini kariernya terus meningkat.
Di tahun 2010, Pahala dipercaya sebagai salah satu direktur Bank Mandiri.
Jabatan itu dia dapat setelah menjabat sebagai EVP Coordinator Finance & Strategy and Chief Financial Officer.
Selanjutnya, pada April 2017, Pahala dipercaya menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Dia menjabat sebagai orang nomor satu maskapai pelat merah selama 17 bulan sebelum akhirnya digeser menjadi Direktur Keuangan Pertamina.
Adapun pria kelahiran tahun 1971 mendapatkan gelar sarjananya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).
Kemudian, dia memperoleh gelar pendidikan lebih tinggi yakni MBA Finance dari Stern School of Business, New York University, Amerika Serikat (AS).
Pahala N Mansury akan bersama-sama dengan Chandra Hamzah yang juga ditunjuk Erick Thohir sebagai Komisaris Utama BTN.
Chandra Hamzah (Kolase TribunNewsmaker - Tribunnews)
Chandra Marta Hamzah adalah seorang pengacara, ahli hukum, dan mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi.
Pada 23 Desember 2014, ia terpilih menjadi Komisaris Utama PT PLN (Persero).
Saat menjabat sebagai Komisaris Utama PLN, Chandra Hamzah didampingi oleh dua komisaris lainnya, yakni Budiman (mantan KSAD) dan Hasan Bisri (mantan Wakil Ketua BPK). (Tribun-Medan.com/Kompas.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Hari ini, 3 Pejabat BUMN yang Baru Langsung Bekerja Setelah RUPS, Termasuk Ahok, https://wartakota.tribunnews.com/2019/11/25/hari-ini-3-pejabat-bumn-yang-baru-langsung-bekerja-setelah-rups-termasuk-ahok?page=all.
Editor: Dian Anditya Mutiara