Ahok Komisaris Utama Pertamina
Sejak Senin Pagi, Ahok dan 3 Pejabat BUMN Baru Ikut RUPS Lalu Bekerja
Adanya pro kontra terkait penunjukkan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina tak mengganggu
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Adanya pro kontra terkait penunjukkan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina tak mengganggu langkah dan kerja ketiga pimpinan BUMN yang baru.

Seperti diketahui selain, Ahok, Budi Gunadi, dan Emma yang ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir di PT Pertamina, Ada dua sosok lagi yang dipercaya Erick Thohir di Bank Tabungan Negara (BTN) yaitu Pahala N Mansyuri dan Chandra Hamzah.
Ahok, Budi Gunadi Sadikin, dan Emma Sri Martini akan langsung bertugas setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini, Senin (25/11/2019).
Ditunjuk sebagai Menteri BUMN Erick Thohir melakukan sejumlah gebrakan kontroversial.
Di antaranya adalah melakukan sejumlah perombakan BUMN.
• Peringati Hari Guru Nasional, Inilah Alasan Guru Sering Tinggalkan Kelas saat Jam BM, Curhat Guru
• Ahok Datangi Kantor Erick Thohir, Ambil SK Pengangkatan Komisaris Utama Pertamina
• Jelang Akhir Tahun, Matahari Megamall Berikan Diskon Hingga 70 Persen
Salah satunya adalah penunjukan terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menduduki posisi penting dalam PT Pertamina (Persero).
Selain Ahok, juga terdapat sosok lain yang ditunjuk Erick guna menjabat sebagai petinggi Pertamina.
Dari sejumlah sosok lain yang dipercayakan Erick, hanya Ahok yang memunculkan pro dan kontra.
Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengatakan tidak ada yang perlu dipermasalahkan mengenai Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jadi Komisaris Utama Pertamina.
Menko Polhukam, Mahfud MD. Mahfud MD Sebut Polisi Nggak Kecolongan karena Teroris Itu Selalu Nyolong (TRIBUNNEWS/HERUDIN)
Hal tersebut disampaikan Mahfud MD dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (23/11/2019).
Mahfud MD menjelaskan, penunjukan Ahok jadi Komisaris Utama tidak terdapat permasalahan hukum.
Menurutnya, orang yang sudah bebas dari lembaga pemasyarakatan juga mempunyai hak untuk melanjutkan hidupnya masing-masing.
"Ahok di Pertamina ya nggak apa-apa. Kalau saya bicara secara hukum ya tidak ada masalah hukum di situ," jelas Mahfud MD.
"Gini lho, orang di penjara itu kan sekarang tidak disebut penjara. Penjara itu jaman Belanda. Sekarang menurut undang-undang namanya lembaga pemasyarakatan."
"Orang sedang dihukum pun itu diberi hak-hak keperdataannya untuk hidup di masyarakat. Apalagi orang sudah bebas."
• Rizal Ramli Tak Mau Ahok Jadi Pejabat BUMN: Dia Cuma Bisa Bikin Kehebohan, Jelekin BUMD
Selain itu, kedudukan sebagai petinggi di BUMN bukan merupakan jabatan politik.
Mahfud MD mengatakan, BUMN merupakan badan hukum perdata.
Sehingga dari sudut pandang hukum tidak ada larangan bagi seorang mantan narapidana untuk memimpin BUMN.
"BUMN itu kan bukan jabatan politik, itu badan hukum perdata," terang Mahfud MD.
Menanggapi persoalan penolakan Ahok dari berbagai lapisan masyarakat, Mahfud MD menanggapi dengan santai.
Menurut Mahfud MD adanya pro dan kontra merupakan hal yang biasa terjadi.
"Nah kalau ada yang setuju dan tidak setuju tuh biasa aja. Orang jadi ketua RT aja ada yang setuju ada yang tidak setuju. Ya biarin aja, nantikan selesai sendiri," ujar Mahfud MD.
Sebelumnya, yang dikutip dari Tribunnews.com, Menteri BUMN Erick Thohir telah mengumumkan Ahok akan menjadi Komisaris Utama Pertamina di Istana Negara, Jumat (22/11/2019).
Erick Thohir menyebutkan Ahok akan jadi Komisaris Utama didampingi oleh Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin.
"Saya rasa sudah putus dari beliau, pak Basuki akan menjadi Komisaris Utama di Pertamina. Lalu didampingi oleh pak Wamen, pak Budi Sadikin jadi wakil komisaris utama," terang Erick Thohir.
Kemudian Erick Thohir juga menjelaskan Direktur Keuangan Pertamina akan diisi oleh Emma Sri Martini, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Telkomsel.
Selain itu, Mantan Komisioner KPK, Chandra Hamzah akan menjadi Komisaris Utama Bank Tabungan Negara (BTN) dan Pahala N Marsury akan menjadi Direktur Utama BTN.
"Lalu nanti juga ada Direktur Keuangan yang baru, ibu Emma dari yang sebelumnya Dirut Telkomsel," jelas Erick Thohir.
"Karena memang kan pak Pahala ada tugas baru juga sebagai Dirut BTN. Dan Komisaris Utamanya pak Chandra Hamzah," tambahnya.
Sejumlah tokoh yang akan menduduki jabatan baru di beberapa BUMN tersebut telah melalui Tim Penilai Akhir (TPA).
Erick Thohir juga menjelaskan Pertamina bukan merupakan perseroan terbatas yang terbuka sehingga proses pengangkatan Ahok dapat dilakukan Senin depan.
"Kalau Pertamina kan PT bukan tbk (terbuka), jadi bisa segera proses bisa hari ini ataupun senin," tutur Erick Thohir.
Mengenai pro dan kontra penunjukkan Ahok menjadi petinggi BUMN, Erick Thohir menilai hal tersebut merupakan hal yang biasa.
• Fadli Zon Anggap Ahok Tidak Pas Jadi Pemimpin PT Pertamina, Ini Alasannya
Namun Erick Thohir mengatakan untuk memberikan kesempatan bekerja dan melihat hasil kerja para pimpinan baru tersebut.
"Saya rasa kalau pro kontra tidak hanya pak Basuki mungkin saya sendiri juga ada pro kontra, pak Chandra juga ada pro kontra," ucap Erick Thohir.
"Yang penting kan begini. Kasih kita kesempatan bekerja dan lihat hasilnya. Kadang-kadang kan kita ini semua suudzon tanpa melihat hasil. Yang penting kan kita sekarang kerja," imbuhnya.
Erick Thohir juga menegaskan seluruh komisaris di BUMN harus mundur dari keanggotaan partai politik. Hal ini dikarenakan untuk menjaga independensi pada BUMN.
Ahok, Budi, dan Emma akan langsung bertugas setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini, Senin (25/11/2019).
"Ya dong langsung (tugas hari senin)," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
"RUPS Senin (25/11/2019), Pertamina. Untuk mengangkat dewan komisaris dan dewan direksi," ujarnya.
Berikut ini 3 tokoh baru di tubuh PT Pertamina dan 2 di BTN (Persero) yang baru saja ditunjuk Erick Thohir.
1. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seusai ikut menyambut kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/3/2017) lalu. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)
Ahok ditunjuk oleh Erick Thohir sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, alasan Erick memilih Ahok karena dirinya menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memiliki kemampuan pengawasan yang baik.
“Makanya diharapkan Pak Ahok awasi direksi untuk percepatan kinerja Pertamina,” ujar Arya mengutip pemberitaan Kompas.com Sabtu (23/11/2019).
Lebih lanjut Arya menjelaskan Erick ingin memperkuat posisi komisaris di perusahaan BUMN.
Karena menurutnya komisaris mampu mengawasi kinerja perseroannya.
Meski penunjukan Ahok menuai banyak penolakan sejumlah pihak, lantaran statusnya sebagai mantan narapidana dan kader PDI-P, namun Erick tetap menunjuk Ahok sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero).
2. Budi Gunadi Sadikin
Untuk mendampingi Ahok, Erick juga menunjuk Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina.
Sebelumnya Budi merupakan sosok direktur utama PT Inalum.
Ia menduduki posisi tersebut sejak September 2017, dan sebelumnya ia juga merupakan Direktur Utama Bank Mandiri.
Nama Budi belakangan moncer semenjak perusahaan yang ia pimpin mampu merebut mayoritas saham PT Freeport Indonesia.
Sebanyak 51 persen saham Freeport berhasil dikuasai Indonesia setelah melalui lobi cukup panjang pada September 2018.
Budi memiliki pengalaman cukup panjang dalam memegang sejumlah jabatan.
Di antaranya ia pernah menjadi General Manager Electronic Banking, Chief General Manager wilayah Jakarta dan Chief General Manager Human Resources.
Ia juga pernah menjadi Direktur Consumer Banking di ABN Amro Bank Indonesia, sert Executive Vice President Consumer Banking di Bank Danamon serta Direktur di Adira Quantum Multi Finance.
3. Emma Sri Martini
Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini diangkat jadi Direktur Keuangan Pertamina (Yudha Pratomo/Kompas.com)
Emma Sri Martini juga dipercaya Erick Thohir untuk menjadi Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero).
Posisi Emma yang sekarang adalah menggantikan Pahala N Mansury yang kini ditunjuk sebagai Direktur Bank Tabungan Negara (BTN).
Sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan Pertamina, Emma menduduki jabatan sebagai Direktur Utama Telkomsel.
Dia menduduki posisi tersebut sejak Mei 2019 lalu.
Emma ketika itu ditunjuk sebagai suksesor Ririek Adriansyah yang telah didaulat menjadi Dirut PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), induk usaha Telkomsel, menggantikan Alex J. Sinaga.
Emma yang merupakan sarjana Informatika ITB tahun 1993 ini juga pernah menempati posisi tinggi di sejumlah perusahaan besar.
Dia menjabat sebagai Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sejak 2009.
Di sana, Ia mengemban tugas untuk mengawasi keseluruhan operasi PT Sarana Multi Infrastruktur, termasuk pengembangan strategi jangka panjang dan memastikan praktik tata kelola perusahaan yang baik di semua lini.
Selain itu, Emma pun telah aktif terlibat dalam mendukung pengembangan infrastruktur Indonesia, ia pun kerap didaulat sebagai pembicara dan panelis di berbagai forum infrastruktur baik domestik dan internasional.
Kemudian Emma memperoleh gelar master di Harvard Kennedy School Executive Education pada 2011 dengan konsentrasi pada bidang Infrastruktur dan Ekonomi Pasar.
Emma juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Support di PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dari 2004 hingga 2009, sekaligus menjadi Komisaris di PT Trans Pacific Petrochemical Indotama pada periode yang sama.
Pada tahun 2002 hingga 2004, ia juga pernah menjabat sebagai Senior Vice President di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Lantas siapa pengganti Emma di Telkomsel?
Hingga saat ini pengganti Emma di Telkomsel belum ada titik terang.
Menunjuk pengganti Emma tentu melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).
Dari catatan situs perusahaan Telkomsel, Emma Sri Martini didampingi direksi lain, yakni Direktur Keuangan Heri Supriadi, Direktur Network Iskriono Windiarjanto, Direktur Sales Ririn Widaryanti, Direktur Marketing Rachel Goh, Dirketur IT Bharat Alva, Direktur Planning & Transformation Edward Ying dan Direktur Human Capital Management Irfan A Tachrir.
4. Pahala N Mansury dan Chandra Hamzah di BTN
Sementara, Pahala N Mansury yang posisinya digantikan Emma menjadi Direktur Keuangan Pertamina, dipercayakan Erick jadi Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN).
Pahala N Mansury. (KOMPAS.com/ MOH NADLIR)
Pahala menggantikan Suprajarto yang sebelumnya mengundurkan diri setelah ditunjuk di RUPSLB.
Sebagai informasi, perjalanan karier Pahala dimulai sebagai konsultan manajemen di Andersen Consulting hingga tahun 1997.
Pada tahun 1998, Pahala bekerja paruh waktu di salah satu sekuritas di New York.
Pahala bergabung dengan Booz Allen & Hamilton sebagai konsultan senior selama satu tahun di 1999.
Pada tahun yang sama ia juga sempat bergabung dengan Boston Consulting Group sebagai pemimpin dalam beberapa proyek perbankan.
Kemudian di tahun 2003, Pahala memulai kariernya di PT Bank Mandiri(Persero) Tbk. Bank Mandiri menjadi salah satu pijakan penting karier Pahala sebab dari sini kariernya terus meningkat.
Di tahun 2010, Pahala dipercaya sebagai salah satu direktur Bank Mandiri.
Jabatan itu dia dapat setelah menjabat sebagai EVP Coordinator Finance & Strategy and Chief Financial Officer.
Selanjutnya, pada April 2017, Pahala dipercaya menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Dia menjabat sebagai orang nomor satu maskapai pelat merah selama 17 bulan sebelum akhirnya digeser menjadi Direktur Keuangan Pertamina.
Adapun pria kelahiran tahun 1971 mendapatkan gelar sarjananya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).
Kemudian, dia memperoleh gelar pendidikan lebih tinggi yakni MBA Finance dari Stern School of Business, New York University, Amerika Serikat (AS).
Pahala N Mansury akan bersama-sama dengan Chandra Hamzah yang juga ditunjuk Erick Thohir sebagai Komisaris Utama BTN.
Chandra Hamzah (Kolase TribunNewsmaker - Tribunnews)
Chandra Marta Hamzah adalah seorang pengacara, ahli hukum, dan mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi.
Pada 23 Desember 2014, ia terpilih menjadi Komisaris Utama PT PLN (Persero).
Saat menjabat sebagai Komisaris Utama PLN, Chandra Hamzah didampingi oleh dua komisaris lainnya, yakni Budiman (mantan KSAD) dan Hasan Bisri (mantan Wakil Ketua BPK). (Tribun-Medan.com/Kompas.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Hari ini, 3 Pejabat BUMN yang Baru Langsung Bekerja Setelah RUPS, Termasuk Ahok, https://wartakota.tribunnews.com/2019/11/25/hari-ini-3-pejabat-bumn-yang-baru-langsung-bekerja-setelah-rups-termasuk-ahok?page=all.
Editor: Dian Anditya Mutiara