Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tajuk Tamu Tribun Manado

Angka Pengangguran Turun, Lulusan SMK Masih Merana

Pengangguran terbuka yang didominasi oleh lulusan SMK ini mengindikasikan lulusan SMK belum cukup bisa terserap oleh lapangan kerja yang tersedia.

Tribun Timur
UNBK 2019 - SMK 

Oleh:
Anita Rafiqa Zein
Statistisi Pertama BPS Kota Manado

BADAN Pusat Statistik (BPS) telah merilis tingkat pengangguran terbuka di Indonesia Agustus 2019 turun menjadi 5,28 persen di bandingkan Agustus 2018 yang sebesar 5,34 persen. Meskipun turun namun tingkat pengangguran terbuka masih didominasi oleh mereka dengan ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

TPT SMK yang lebih besar dari tingkat pendidikan lain ini perlu menjadi perhatian dari berbagai pihak. Pasalnya dalam beberapa tahun terakhir SMK digadang gadang menjadi salah satu solusi pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan penyerapan tenaga kerja.

"SMK Bisa" menjadi tagline yang digunakan pemerintah untuk mencerminkan kesiapan lulusan SMK bisa langsung terjun di dunia kerja karena mereka telah dibekali oleh keterampilan dan wawasan kewirausahaan.

Namun pengangguran terbuka yang didominasi oleh lulusan SMK ini mengindikasikan lulusan SMK belum cukup bisa terserap oleh lapangan kerja yang tersedia.

Delon Thamrin dan Aida Chandra Harus Berpisah di Saat Belum Sebulan Menikah, Ada Masalah Apa?

Bisa jadi, kebutuhan pekerja yang berasal dari lulusan SMK masih sedikit jika dibandingkan jumlah lulusan SMK yang siap bekerja dan mencari pekerjaan. Selain itu mungkin saja banyak pelaku usaha yang menilai lulusan SMK masih belum bisa memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan sehingga para pelaku usaha memilih pekerja dari jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau lebih memilih pekerja lulusan SMA.

SMK sudah saatnya berbenah melihat fenomena ini agar kedepannya jumlah pengangguran terbuka dari lulusan SMK bisa berkurang.

Pemerintah sudah berupaya secara nyata untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satunya melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK bisa menjadi salah satu buktinya. Terdapat empat fokus dalam revitalisasi SMK yaitu revitalisasi kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, kerja sama, dan lulusan.

Wawancara Eksklusif Mahfud MD, Sipil Pertama Jabat Menkopolkam: Kaget saat Prabowo

Revitalisasi kurikulum SMK diharapkan mampu menjawab tuntutan atau kebutuhan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan revolusi industri 4.0. dan kebutuhan keahlian di industri pada umumnya.

Revitalisasi pendidik dan tenaga pendidik dititikberatkan pada perbaikan kompetensi di bidangnya masing masing. Dengan revitalisasi ini juga diharapkan kerja sama dari berbagai pihak (stakeholder) baik dari pemerintah atau pelaku industri.

Revitalisasi SMA befokus pada 5 sektor, yaitu pariwisata, pertanian produktif, ekonomi kreatif, kemaritiman, dan energi pertambangan.

Ibu Guru Sudah Bersuami, tapi Siswa SMA Tetap Cinta, Ini Yang Terjadi

Sebetulnya, jika dilihat dari angka TPT sejak tahun 2017, revitalisasi SMK tiga tahun terakhir bisa dikatakkan cukup berhasil. Tingkat pengangguran terbuka untuk jenjang pendidikan SMK terus mengalami penurunan dari 11,41 dari tahun 2017 menjadi 10,42 tahun 2019 meskipun tahun 2017 mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2016 saat inpres dikeluarkan.

Percepatan revitalisasi SMK masih perlu di laksanakan mengingat TPT dari jenjang pendidikan ini selalu menjadi yang paling tinggi. Mengurangi jurusan yang sudah tidak relevan. Melihat pada potensi ekonomi dan kebutuhan tenaga kerja di suatu daerah bias menjadi salah satu alternatif percepatan revitalisasi SMK.

Dengan mengetahui potensi daerah dan skill atau tenaga yang dibutuhkan, bisa menekan kelebihan suplai tenaga kerja pada suatu industri, kelebihan supply ini bisa berdampak pada tidak terserapnya tenaga kerja ataupun penurunan balas jasa yang diterima pekerja.

Mengenal Angkie Yudistia, Salah Satu Staf Khusus Presiden Jokowi, Penyandang Disabilitas Berprestasi

Pendidikan bukan agen penyalur tenaga kerja, namun jembatan dalam mengembangkan kualitas manusia. Selain skill atau keterampilan bekerja yang terus diasah dan disesuaikan dengan perkembangan jaman, kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif siswa SMK juga harus di kembangkan.

Tidak bisa dimungkiri, lulusan SMK adalah generasi milenial. Generasi yang tidak suka terjebak di rutinitas yang sama setiap hari. Generasi ini sangat dinamis. Kemampuan berpikir kritis dalam membaca peluang dan kreatifitas dalam memanfaatkan peluang menjadi kunci utama kesuksesan generasi ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved