Berita Nasional
Sri Mulyani Sebut Pengembangan Pendidikan Butuh Nadiem Makarim, Kabinet Kali Ini Cukup Kuat
Pada acara US-Indonesia Investment Summit Menteri Sri Mulyani menyinggung menteri pendidikan berusia muda Nadiem Makarim
TRIBUNMANADO.CO.ID - Acara US-Indonesia Investment Summit dihadiri para pengusaha Amerika Serikat, Kamis (21/11/2019).
Pada acara ini Menteri Sri Mulyani menyinggung menteri pendidikan berusia muda Nadiem Makarim.
Sri Mulyani menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebenarnya mencoba memberikan kejutan dengan mengangkat orang yang menurutnya dapat menciptakan kredibilitas, terutama di sektor pendidikan.
Sri mengatakan, sumber daya manusia berperan sangat penting bagi Indonesia yang memiliki populasi besar secara demografis, namun kualitasnya perlu ditingkatkan.
• CATAT, Menteri Keuangan Sri Mulyani Bakal Tarik Dana Desa dari Desa Fiktif
"Kami juga mengakui kualitas populasi ini sangat penting dan itu sebabnya dia seorang menteri pendidikan yang sangat muda. Pendidikan membutuhkannya untuk dikembangkan," ujarnya di Hotel Mandarin Oriental di Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Dia juga menjelaskan, setelah pembangunan infrastruktur jadi prioritas pada periode pertama, selanjutnya pemerintah fokus membangun pendidikan.
Karena itu, Jokowi mengoordinasikan menteri-menteri di bawahnya sebelum tahun 2020 yang sudah ditetapkan oleh parlemen yakni mengalokasikan prioritas untuk sumber daya manusia lewat pendidikan dan kesehatan.
"Prioritas pembangunan infrastruktur akan dilanjutkan pendidikan ini adalah yang telah disebutkan sebagai Omnibus Law tentang penciptaan lapangan kerja," ujar Sri Mulyani.
• Tiga Pimpinan KPK Lawan Presiden Jokowi, Antasari Azhar: Harusnya Agus, Syarif, Saut tak Menggugat
Kabinet Kuat
Dikutip dari Kompas.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kesannya setelah selama satu bulan bekerja sama dengan kabinet Indonesia Maju yang merupakan periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Sri Mulyani menilai kabinet Presiden Jokowi kali ini cukup kuat. Menurut dia, masing-masing menteri mampu bekerja sama dengan solid untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu menciptakan lapangan kerja sekaligus tenagak kerja yang berkualitas di Indonesia.
• Idham Azis Abaikan ke Istana, Suruh Wakapolri ke Menhan Prabowo, Pilih Raker dengan DPR RI
Sebab, pada periode kedua ini Presiden Jokowi menjadikan sumber daya manusia sebagai fokus pembangunannya, setelah di periode pertama lalu fokus pada pembangunan infrastruktur.
"Satu bulan pertama bekerja di kabinet di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi sangat luar biasa. Dan cukup mengejutkan melihat kabinet baru cukup kuat dan bisa bekerja sama dengan baik satu dan yang lainnya," ujar dia di depan para tamu US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Dia pun memaparkan di depan Duta Besa Amerika Serikat untuk Indonesia juga Kamar Dagang Industri Amerika di Indonesia bahwa pemerintah akan memberikan insentif untuk perusahaan-perusahaan AS yang berinvestasi di dalam negeri.
• Anggota DPR Singgung Polisi Perut Buncit di Hadapan Kapolri, di Thailand Malah Masuk Kamp Khusus
Berbagai insentif yang telah ditawarkan pemerintah untuk menarik minat investor seperti tax holiday, tax allowance, hingga super deductable tax untuk menggairahkan iklim investasi di Indonesia.