Berita Kesehatan
Di Minsel Ada Tempat Pijat Patah Tulang Termanjur, Bagaimana Medis Memandang Ini?
Di Sulawesi Utara (Sulut) ada satu daerah yang terkenal dengan para ahli pijat patuh tulang termanjur. Daerah tersebut berada di Minahasa Selatan
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Di Sulawesi Utara (Sulut) ada satu daerah yang terkenal dengan para ahli pijat patuh tulang termanjur.
Daerah tersebut berada di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), tepatnya di Desa Pakuure Dua, Kecamatan, Tenga.
Di tempat inilah oleh masyarakat Sulawesi Utara bahkan Indonesia Timur dikenal sebagai tempat berdiam dirinya para ahli pijat patah tulang paling manjur.
Memiliki luas 1.600 hektar ada sekitar 7 tukang pijit patah tulang di tempat ini.
Salah satu warga yang memiliki keahlian khusus teresbut yakni Adolf Manengkey.
Pria paroh baya ini sudah menekuni profesi itu sejak tahun 1996.
Sudah tak terhitung lagi jumlah pasien yang pernah dirawat Om Dolov, sapaan akrabnya.

• Nikita Mirzani Pamer Parfum Mahal dan Edisi Terbatas, Nyai: Orang Kaya Manapun Gak Punya
Lantas bagaimana pandangan medis terhadap pengobatan patah tulang ini?
Pandangan medis terhadap dukun sangkal putung
Dukun sangkal putung atau ahli pijat patah tulang umum dikenal di masyarakat kita.
Dikutip dari honestdocs.id, dalam artikel berjudul: Pilihan Tepat Mengobati Patah Tulang, pada dasarnya semua patah tulang akan mengalami proses penyembuhan dan menyatu kembali.
Namun bila posisinya tidak tepat, maka tulang akan menyambung dengan keadaan miring / bengkok atau malah tidak dapat menyatu sama sekali, sehingga dapat menimbulkan kecacatan atau penyembuhan patah tulang yang tak sempurna.
Ditinjau dari segi biaya, memang pengobatan operasi orthopedi/ bedah tulang memakan banyak biaya.
Hal inilah yang membuat masyarakat golongan ekonomi yang rendah sangatlah sulit untuk mendapatkan pengobatan ini, dan terpaksa menjalani pengobatan alternatif dukun patah tulang.
dengan resiko hasil dari proses penyembuhan patah tulang yang terkadang kurang sempurna untuk kasus kasus tertentu bahkan jika dibiarkan saja bisa menjadi suatu kecacatan.
Dan bila ingin diperbaiki, akan tetap memerlukan tindakan operasi, sehingga biaya yang diperlukan dan waktu yang terbuang akan lebih banyak dibandingkan penanganan secara kedokteran dari sejak awal terjadinya patah tulang.
Sebenarnya, tidak semua jenis patah tulang memerlukan operasi, untuk mengetahui apakah perlu operasi atau tidak maka diperlukan pemeriksaan fisik oleh dokter dan pemeriksaan penunjang berupa foto rontgen.
Pada kasus kasus yang ringan boleh boleh saja mempercayakan kepada dukun patah tulang dengan syarat setelah dilakukan pembidaian harus tetap dilakukan foto rontgen untuk mengetahui apakah posisi tulang yang patah sudah tepat atau belum.
Jika belum tepat segera diperbaiki, karena apabila tidak tepat dan sudah terlanjur menyambung akan diperlukan operasi untuk memperbaikinya.
Apapun tindakan yang diambil memiliki risiko masing-masing individu sehingga pertimbangan pilihan penangan terkait patah tulang pada pasien disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.
Sekian, semoga dapat memberi gambaran untuk mengambil langkah yang tepat dalam mengobati patah tulang. (*)
• Kronologi Penemuan Paket Sabu di Lapas Manado, Atap Berbunyi Tengah Malam