Wapres Ma'ruf Amin Pertimbangkan Sertifikasi Guru Ngaji, MUI Minta tak Ikut Sebarkan Paham Radikal
Adanya dugaan doktrin terhadap pelaku bom bunuh diri di Medan melibatkan guru ngaji, langsung menyebar wacana agar guru ngaji
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Adanya dugaan doktrin terhadap pelaku bom bunuh diri di Medan melibatkan guru ngaji, langsung menyebar wacana agar guru ngaji harus terlebih dahulu ikut semacam sertifikasi.

Hal ini dipandang perlu agar kualitas guru mengaji menjadi lebih baik. Hal ini menjadi bagian dari meningkatkan kualitas mengajar.
Terkait kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar guru ngaji tak ikut menyebarkan paham radikal di masyarakat.
Diketahui pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan RNM diduga mendapat pengaruh paham radikalisme dari istri, D, dan guru mengaji.
• Anggota Polisi Ipda GT Selingkuhi 2 Wanita, Rumah Tangga 20 Tahun Dihancurkan, Suami di Penjara
• Rizieq Shihab Tetap Curiga Pemerintah Indonesia yang Minta Arab Saudi Cekal Dirinya
• Ahok Heran jadi Pimpinan BUMN Harus Keluar Parpol: Emangnya PDIP Partai Terlarang?
"Kalau memang sumbernya dari guru ngaji, maka guru ngaji ini harus menjadi perhatian kita, untuk dalam rangka tentu deradikalisasi. Jangan guru ngaji mengajarkan pelajaran-pelajaran atau paham-paham radikal," jelasnya saat ditemui di Istana Wapres, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).
Ma'ruf mengatakan polisi perlu melakukan penyelidikan terhadap guru mengaji yang diduga mempengaruhi pelaku bertindak radikal.
"Penyelidikan saya kira perlu, sebab kita harus tau ya, sumber terjadinya radikalisme itu dari mana. Oleh karena itu semua kita harus tahu sumber-sumber itu," ucap dia.

Namun saat disinggung, perlukah diadakan sertifikasi guru mengaji untuk menghindari hal serupa, Ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif ini berpandangan belum diperlukan saat ini.
"Lalu apakah perlu sertifikasi guru ngaji saya kira belum, kita belum memikirkan pentingnya sertifikasi guru ngaji itu ya," kata Ma'ruf.
Ma'ruf berharap guru mengaji harus mengajarkan ajaran agama yang moderat.
"Jadi kita pada upaya jangan sampai ada guru ngaji yang mengajarkan paham radikal, itu intinya, bukan pada sertifikasinya. Bahwa guru ngaji ini harus mengajarkan ajaran yang moderat, ajaran yang wasathiyah," harap dia.
Dikutip dari Tribun Medan, Pihak kepolisian telah menggeledah sebuah rumah yang diduga milik guru ngaji pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara.
Dari penggeledahan tersebut, ditemukan sejumlah barang bukti.
• Gaji Golongan 1-A PNS Rp 1.560.800 dan Gaji Golongan IV-E: Rp 3.593.100, Diincar Pelamar CPNS
• Dede Pelaku Bom Bunuh Diri Sering buat Istrinya Menangis, Tertutup dengan Tetangga
• Guntur Romli: Habib Rizieq Tinggal di Mekah, Ngapain Pulang?
Pelaku, RMN, diduga terpengaruh paham radikalisme dari istri, D, dan guru mengaji.
Wakapolda Sumatera Utara, Brigjen Mardiaz Kusin Dwihananto, menerangkan pihaknya telah menyita sejumlah barang saat melakukan penggeledahan.