MotoGP
Bertahun-tahun Merasakan Sakit, Jorge Lorenzo Akhirnya Berkata Cukup: Pamit dari MotoGP
Jorge Lorenzo tidak asing dengan cedera. Sebagai pembalap di MotoGP, cedera adalah bagian dari konsekuensi yang harus selalu siap dihadapi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jorge Lorenzo tidak asing dengan cedera. Sebagai pembalap di MotoGP, cedera adalah bagian dari konsekuensi yang harus selalu siap dihadapi.
Namun, setelah bertahun-tahun melawan rasa sakit, pembalap berjuluk Por Fuera itu pun berkata cukup.
Otot kawat tulang besi adalah sebuah ungkapan yang menggambarkan kesaktian Gatotkaca, salah satu tokoh dalam sastra kuno Mahabharata.
Gatotkaca tidak hanya kuat, tetapi juga cepat. Putra Bima atau Werkudara (dalam versi Jawa) itu dikisahkan juga bisa terbang di awan layaknya kilat.
Karakter kuat dan cepat milik Gatotkaca juga dimiliki Jorge Lorenzo, salah satu "alien" yang tampil di ajang balap motor MotoGP.
Memang, tulang Lorenzo masih bisa patah karena cedera. Meski demikian, semangat besar yang dia miliki membuat masalah itu tak berarti baginya.
Sudah berkali-kali Lorenzo tersungkur dari motornya. Salah satu ruas jarinya bahkan pernah putus akibat kecelakaan di Phillip Island, Australia, pada 2012.
• KUALIFIKASI EURO 2020 - Ronaldo dan Kane Cetak Hattrick Portugal dan Inggris Menang Besar
Lorenzo juga membuat keputusan gila ketika terbang jauh-jauh dari Belanda ke Spanyol untuk melakukan operasi agar bisa tampil dalam balapan.
Dalam peristiwa yang terjadi dalam seri MotoGP Belanda 2013, tulang selangka Lorenzo patah akibat mengalami highside dalam latihan bebas hari Kamis.
Lorenzo kemudian terbang ke Barcelona untuk memasang pen pada Jumat pagi.
Por Fuera langsung kembali ke Belanda untuk balapan yang digelar hari Sabtu. Start dari posisi paling belakang, dia sanggup finis di posisi kelima!
"Saya melakukan sebuah hal luar biasa yang menunjukkan bahwa pikiran dapat mendorong tubuh ke batas maksimal," kata Lorenzo mengenang.
Sayangnya, rentetan cedera yang terjadi dalam setahun terakhir membuat Lorenzo terpaksa mengakui bahwa dia adalah manusia yang punya kelemahan.
Musibah Lorenzo berawal dari dislokasi jari kaki kanan akibat terjatuh dalam lap pertama balapan MotoGP Aragon pada 23 September 2018.
Cedera Lorenzo semakin parah akibat kembali terjatuh dari motornya pada latihan bebas kedua MotoGP Thailand, dua pekan berselang.