Wawancara Khusus Kepala BPS Sulut, Kunci Agar Inflasi tak Melesat, Kendalikan Harga Rica Tomat

TM: Balik lagi ke inflasi, tadi disebut ada faktor-faktor yang menahan laju inflasi. Bisa dijelaskan?

AH: Ada beberapa komoditas yang harganya relatif terjaga bahkan turun. Khususnya produk perikanan seperti Cakalang, Ikan Biji Nangka dan Ikan Selar (Tude). Cakalang memberi andil terbesar pada deflasi, 0,1972 persen, lalu Biji Nangka 0,09 persen dan Ikan Tude 0,6 persen.
Kita berharap, cuaca di bersahabat bagi nelayan sampai akhir tahun sehingga tangkapan bagus, harga juga bagus.  Ada yang menarik, angkutan udara justru deflasi 0,0618 persen.

TM: Kenapa bisa angkutan udara deflasi, sementara harga tiket relatif mahal?

AH:  Harga tiket memang relatif tinggi tapi ada penurunan sedikit. Itu dinamis, ketika dia turun sedikit karena ada penyesuaian harga. Andilnya 0,6 persen terhadap deflasi kita. Harga tiket pesawat memang berpengaruh karena pesawat jadi alternatif utama perpindahan orang dan barang. Meski turun sedikit harganya tapi pengaruh karena permintaannya besar.

TM: Memasuki akhir tahun, apakah harga tiket ini akan mendorong indeks inflasi mengingat permintaan yang bakal naik jelang Natal dan Tahun Baru?

AH: Momen akhir tahun menjadi masa krusial karena tiket pesawat selalu   naik karena besarnya permintaan. Apalagi di Indonesia timur yang memang sangat bergantung di pesawat.
Kemungkinan besar, belajar dari sebelumnya, kalau ada momen Natal, Tahun Baru, Idul Fitri, harga selaku naik. Memang ada kelas-kelas promo tapi terbatas.

Semoga ada upaya dari pemangku kepentingan melihat fenomena itu sehingga bisa menahan laju inflasi.
Khusus di Sulut mungkin di akhir tahun itu ada perubahan indeks juga karena ditutupnya rute penerbangan ke Melonguane, Talaud. Nah itu menarik dilihat karena orang akan beralih sepenuhnya ke transportasi laut.(ndo)

• Ini Balasan Menohok Surya Paloh soal Sindiran Presiden Jokowi Karena Sikap Politik Nasdem Sekarang

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: