Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Berhasil Memburu Pimpinan ISIS, Identitas Anjing yang Mengejar al-Baghdadi Terungkap

Anjing militer jenis Belgian Malinois itu identitasnya awalnya dirahasiakan hingga diungkapkan oleh Presiden Donald Trump.

(via Sky News/ kompas.com)
Foto kanan adalah gambar anjing militer yang dirilis AS, dan dianggap berjasa karena mengejar Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi dalam serangan yang terjadi Sabtu di Suriah (26/10/2019).(via Sky News) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Abu Bakar al-Baghdadi Pemimpin ISIS tewas dalam serangan yang terjadi di Suriah.

Pimpinan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi tewas meledakan diri setelah dikejar militer Amerika Serikat di sebuah desa di Suriah, Sabtu (26/10/2019).

Dalam penggerebekan tersebut seekor anjing militer ikut memburu Abu Bakar al-Baghdadi.

Atas aksinya, anjing militer tersebut pun mendapat kehormatan dengan diundang ke Gedung Putih.

Conan, anjing veteran dengan banyak misi tempur membuktikan gonggongannya lebih hebat dari gigitannya ketika mengejar Baghdadi di Idlib, akhir pekan lalu.

Anjing militer jenis Belgian Malinois itu identitasnya awalnya dirahasiakan hingga diungkapkan oleh Presiden Donald Trump.

Dalam kicauannya di Twitter, Trump sendiri yang menyebut nama Conan, di mana anjing itu akan pergi ke Washington "mungkin di pekan depan".

Bursa Calon Wali Kota Solo, PKS Pasangkan Gibran Rakabuming Raka Dengan Abdul Ghofar

Fakhri: Kasus Alfin Jadi Teguran untuk Manajemen Timnas

Dua Dokter Jaga Maruf Tiap Hari: Masduki Baidowi Ungkap Rahasia Kesehatan Wakil Presiden

Conan mengejar Abu Bakar al-Baghdadi hingga ke ujung terowongan ketika dia dan Pasukan Delta menyerangnya di desa Barisha, 26 Oktober lalu.

Dilansir AFP Kamis (31/10/2019), Pemimpin ISIS itu tewas setelah mengaktifkan bom bunuh diri yang meruntuhkan terowongan dan melukainya.

Komandan Komando Pusat Kenneth McKenzie menyatakan, Conan merupakan "anggota terpenting" dengan 50 misi tempur selama empat tahun bertugas.

"Anjing Bertalenta"

Trump yang dikenal sering mendobrak norma di Washington, mengakhiri tradisi berusia 100 tahun untuk tidak menerima anjing di Gedung Putih.

Ketika Trump mengumumkan kematian Baghdadi, disertai dengan dua anaknya, dia menyebut Conan sebagai "anjing yang cantik dan bertalenta".

Norma lain yang dianggap dilanggar oleh presiden 73 tahun itu adalah ketika dia menempatkan hewan tempur dalam sorotan publik.

Tunggak BPJS Kesehatan Bakal Repot: Penunggak Sulit Urus SIM dan Paspor

Menag Usul Berdoa di Masjid Gunakan Bahasa Indonesia

Pakar keamanan nasional dalam keterangan mereka di Twitter menyatakan, keputusan Trump membuka identitas Conan bisa memberikan ancaman.

"Ada alasan keamanan di dalamnya. Mengetahui nama anjing, tentu bakal memberi petunjuk kepada pawangnya," ungkap Mark Hertling, mantan komandan pasukan darat AS di Eropa.

"Ketahui si pawang, kalian bisa tahu di mana unit dia bertugas. Ketahui unitnya, Anda bisa tahu Pasukan Delta mana yang terlibat dalam operasi itu," tutur Hertling.

Presiden terakhir yang tidak mempunyai anjing adalah William McKinley (1897-1901), di mana dia diketahui punya kucing Angora dan burung beo.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved