Lifestye
Penjelasan Ilmiah Soal Ketindihan dan Mimpi Melihat Hantu
Ketindihan merupakan fenomena di mana seseorang terbangun saat tidur dalam keadaan tidak bisa bergerak, berbicara atau bahkan bernapas
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari Halloween diperingati setiap 31 Oktober.
Peringatan ini identik dengan hal-hal yang berbau supernatural.
Ketika berbicara mengenai fenomena supernatural, salah satu hal yang paling umum dialami adalah ketindihan.
Ketindihan merupakan fenomena di mana seseorang terbangun saat tidur dalam keadaan tidak bisa bergerak, berbicara atau bahkan bernapas.
Dalam banyak budaya, termasuk Indonesia, ketindihan ini sering dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat supernatural.
• 7 Manfaat Kunyit yang Diakui Dunia Barat, Bisa Mencegah dan Mengobati Berbagai Penyakit
• 10 Cara Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, dari Sauna Hingga Konsumsi Kacang-kacangan
• 10 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula dan Susu, Bersihkan Perut Hingga Antioksidan Bagi Tubuh
Namun, sebetulnya tidak ada yang supernatural mengenai "ketindihan".
Dilansir dari Live Science, 14 Januari 2015, hampir 40 persen orang di dunia pernah mengalami ketindihan.
Lalu, fenomena ini dikenal di dunia medis sebagai kelumpuhan tidur atau sleep paralysis.
Para ahli telah lama mengetahui bahwa ketindihan terjadi ketika seseorang terbangun pada tahan tidur yang disebut rapid eye movement (REM).
Pada tahap ini, seseorang biasanya sedang bermimpi, sementara ototnya nyaris mengalami kelumpuhan agar dia tidak bergerak-gerak secara ekstrem.
Alhasil, ketika terbangun pada tahap REM, seseorang menjadi tidak bergerak atau mengalami kelumpuhan sementara.
Terkait penampakan hantu saat ketindihan, para peneliti menduga bahwa penyebabnya bisa jadi karena kinerja otak yang terganggu.