Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Obor Pemuda GMIM, Renungan 12 Oktober 2025, Lukas 8:4-15, Firman yang Berbuah dalam Ketekunan

Obor Pemuda GMIM, renungan Minggu 12 Oktober 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Lukas 8:4-15.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
OBOR PEMUDA GMIM - Renungan Minggu 12 Oktober 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Lukas 8:4-15. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Obor Pemuda GMIM, renungan Minggu 12 Oktober 2025.

Pembacaan alkitab terdapat pada Lukas 8:4-15.

Tema perenungan adalah Firman yang Berbuah dalam Ketekunan.

Khotbah:

Hidup kita sering kali seperti tanah yang menunggu ditaburi benih. Ada yang tandus, ada yang keras, ada yang penuh semak, ada pula yang siap menerima.

Ketika Yesus menceritakan perumpamaan tentang penabur, Ia sedang berbicara tentang kondisi hati manusia. 

Firman Tuhan adalah benih yang penuh kuasa, tetapi bagaimanapun hasilnya sangat tergantung pada hati yang menerimanya.

Dalam perikop ini, Yesus menjelaskan ada empat jenis tanah. Pertama, benih jatuh di pinggir jalan. Itu menggambarkan hati yang keras. Firman tidak sempat masuk karena langsung direbut oleh iblis.

Karenannya, banyak orang mendengar Firman, bahkan hadir dalam ibadah, tetapi hati mereka tertutup. Firman tidak pernah menjadi bagian dari hidup, karena segera hilang.

Kedua, benih jatuh di tanah berbatu. Itu menggambarkan hati yang dangkal. Firman diterima dengan gembira, tetapi hanya sebentar. Saat masalah datang, iman langsung layu.

Sehingga kita sering kali menjadi orang Kristen yang semangat di awal, tetapi tidak bertahan lama. Ketiga, benih jatuh di semak berduri.

Itu menggambarkan hati yang penuh dengan kekuatiran, kekayaan bahkan kesenangan hidup. Firman ada, tetapi tidak bisa bertumbuh, sebab terhimpit oleh hal-hal duniawi seperti ambisi, kesibukan, dan hiburan.

Keempat, benih jatuh di tanah yang baik. Tanah yang baik bukan berarti tanah sempurna. Tetapi tanah yang dipersiapkan, dibuka, dibersihkan.

Yesus berkata, orang yang mendengar Firman dengan hati yang baik dan jujur, lalu bertekun, merekalah yang berbuah seratus kali lipat.

Sobat obor, kalau kita jujur, ada saat-saat kita seperti tanah di pinggir jalan. Firman itu datang, tetapi kita biarkan hilang begitu saja.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved