Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Calon Kapolri dan Istri Terdiam, DPR: Istri Jangan Sampai Bintang Empat Setengah

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Polisi Idham Azis bersama Fitri Handari

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Calon Kapolri Komjen Pol Idham Azis dan istrinya Fitri Handari. 

Jabatan Sebelumnya: Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (sejak 22 Januari 2019 s/d Oktober 2019)

Pangkat: Komisaris Jenderal Polisi

Masa dinas: 1988–sekarang

Dinas/cabang: Kepolisian Negara Republik Indonesia

Istri Jangan Sampai Bintang Empat Setengah

Senyum Fitri Handari, istri Komjen Pol Idham Azis, mengembang saat jajaran tamu yang berasal dari Komisi III DPR RI datang ke kediamannya, di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Rabu (30/10). Ini bagian dari kunjungan menjelang uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper) test calon Kapolri.

Idham dan Fitri kompak mengenakan batik cokelat dalam kesempatan itu. Adapun dua anak mereka, yakni Ilham Urane Azis mengenakan seragam taruna akademi kepolisian, dan sang adik, Firda Athira Azis mengenakan pakaian putih.

Seraya menyalami tamu dan sesekali memberi hormat, Idham berada di dekat sang istri. Terkadang, sempat beberapa kali lengan kanannya dirangkul perempuan asal Kendari tersebut.

Dalam sesi bincang ringan itu, Idham melemparkan candaan kepada jajaran Komisi III tentang keluarganya, terutama tentang sang istri. Namun, ada pesan yang dilontarkan Idham kepada Fitri, yakni soal pekerjaannya sebagai polisi.

"Saya selalu bilang sama istri, kamu urusannya di dapur, sumur, dan kasur saja. Kalau tidak pakai prinsip itu lama-lama istri bisa jadi bintang empat setengah," kata Pati Polri yang menjabat Kabareskrim itu.

Hal yang dicegah Idham agar istrinya tidak sampai menyandang pangkat bintang empat setengah, artinya, kekuasaan Fitri lebih tinggi dari jenderal penuh. Jangan sampai istri mengurusi pekerjaan suami, kelak, selaku Kapolri.

Tak berhenti sampai di situ, Idham kemudian kembali mencairkan suasana. "Terus lama-lama bisa bintang tujug. Obat sakit kepala itu," sambungnya lalu tertawa.
Fitri selaku sang istri pun memahami sosok Idham, sebagai suami, yang memiliki sifat keras. Meski begitu, dia tak merasa itu jadi problem besar di keluarga.

"Bapak memang cukup keras dan (umur) kami beda cukup jauh. Namun, di situlah bapak punya prinsip, jadi istilahnya ngemong," kata Fitri.

Bahkan, saat sang suami bakal resmi menjadi Kapolri, dan berarti otomatis Fitri menjadi istri seorang pimpinan tertinggi Bhayangkara, ditegaskan urusan lobi-lobi bakal dia hindari.

"Saya tidak pernah ikut campur. Bapak punya strategi sendiri urus polisi, dan saya tidak perlu cawe-cawe. Karena selama ini tidak ikut campur urusan dinas, silakan saya tidak ingin, karena saya tidak punya kepentingan," ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved