Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sara Sata Fispol Unsrat Bersihkan Sampah Plastik dari Pantai di Hari Sumpah Pemuda

Waktu menunjukan pukul 07.00 Wita, ketika puluhan anak muda berkumpul di Hilir Sungai Sario, Senin (28/10/2019).

Penulis: Nielton Durado | Editor: Maickel Karundeng
Istimewa
Sara Sata Fispol Unsrat Bersihkan Sampah Plastik dari Pantai di Hari Sumpah Pemuda 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Waktu menunjukan pukul 07.00 Wita, ketika puluhan anak muda berkumpul di Hilir Sungai Sario, Senin (28/10/2019).

Mereka datang dengan membawa 9 plastik hitam, yang tingginya sekira pinggang orang dewasa.

Puluhan anak muda itu lalu membentuk lingkaran, dan seperti mendengarkan briefing dari seorang pria.

PMI Sayangkan Kurangnya Minat Masyarakat Untuk Donor Darah, Ini Tips-Tips Sebelum dan Sesudah Donor

Ternyata, para anak muda ini adalah Komunitas Sara-Sata Fispol Unsrat Manado.

Komunitas ini adalah sekumpulan mahasiswa Fispol Unsrat angkatan 2018.

Jika ditelisik lebih dalam, Sara-Sata merupakan singkatan dari Sama Rasa Sama Rata.

Mereka berdiri sejak Agustus 2018, dan punya ratusan anggota di Fispol Unsrat Manado.

Kedatangan mereka ke hilir sungai Sario, adalah untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke - 91.

Namun kali ini dengan tindakan nyata, sekaligus edukatif.

Mereka ingin menghapus jeratan sampah plastik, dari hilir sungai Sario.

Satu persatu anggota komunitas Sara-Sata kemudian langsung berburu sampah plastik.

Mereka nampak memunggut sampah dengan tangan kosong.

Namun beberapa anggota tetap memakai penutup hidung dikarenakan bau dari arah sungai.

Meski begitu, bau tak sedap itu tak menyurutkan semangat mereka.

Sesekali mereka bercanda dan saling menopang ketika mengangkat sampah plastik.

"Semangat, semangat, semangat," teriak salah seorang anggota.

Tiga jam berlalu, puluhan anggota komunitas Sara-Sata pun berhasil mengangkut 9 kantong sampah plastik dari hilir sungai Sario.

Kepada Tribun Manado, Ketua Komunitas Sara-Sata Fispol Unsrat, Prayer Paruntu mengatakan aksi ini sudah direncanakan sejak minggu lalu.

"Tapi kamu putuskan untuk menunggu momentum Sumpah Pemuda untuk pelaksanaannya," ujar Prayer ketika berbincang melalui telepon.

Ia menambahkan, image Indonesia yang merupakan salah satu negara terkotor di Asia, harus disikapi dengan tindakan nyata.

"Apalagi pada Januari 2019, Kota Manado ditetapkan oleh KLKH sebagai salah satu kota besar terkotor di Indonesia. Ini tentu harus dilawan dengan tindakan nyata dan kepedulian," ungkapnya.

Atas dasar inilah, kemudian komunitas Sara-Sara melakukan kegiatan bersih pantai tersebut.

"Ini kegiatan perdana kami sejak dibentuk, dan Desember 2019 nanti kami juga akan canangkan kegiatan baksos," bebernya.

Pemuda 18 tahun itu mengakui jika, harus patungan guna menyelenggarakan kegiatan hari ini.

"Kami patungan seadanya, tapi ketika lihat pantai sudah bersih, hatinya lebih plong. Setidaknya kegiatan ini berdampak meskipun belum seberapa," aku dia.

Mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan di Fispol Unsrat itu pun menegaskan, jika komunitas Sara-Sata mendukung program pemerintah Sulut.

Sara-Sata Fispol Unsrat juga sepenuhnya mendukung kegiatan Archipelagic Island State (AIS) Forum Sulut, yang bakal digelar di Kawasan Megamas Manasdo.

"Di momentum Sumpah Pemuda ini, kami beerharap generasi milenial di Sulut, tidak apatis dan mau terlibat dengan berbagai persoalan yang ada di masyarakat," tandasnya. (Nie)

BERITA TERPOPULER :

 Jokowi Menang Pilpres, Nasar Amien Rais Jalan Kaki Jogja ke Jakarta Belum Dipenuhi: Itu Perhitungan

TONTON JUGA :

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved