Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sains

Puntung Rokok Menyumbang Sampah Terbanyak di Dunia, Selain Tak Baik untuk Kesehatan

Puntung rokok atau sampah rokok, menurut para ilmuwan, menjadi salah satu sumber pencemaran plastik paling umum di dunia

Editor: Finneke Wolajan
Shutterstock
Ilustrasi rokok 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Puntung rokok atau sampah rokok, menurut para ilmuwan, menjadi salah satu sumber pencemaran plastik paling umum di dunia.

Seperti ujung di rokok filter yang terbuat dari plastik filter.

Dikutip dari Mother Nature Network, para peneliti juga telah menyerukan larangan global terhadap rokok filter, karena menunjukkan bahwa produk-produk rokok filter tidak lebih aman seperti yang banyak diiklankan.

Baca: 7 Manfaat Kunyit yang Diakui Dunia Barat, Bisa Mencegah dan Mengobati Berbagai Penyakit

Baca: 10 Cara Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, dari Sauna Hingga Konsumsi Kacang-kacangan

Baca: 10 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula dan Susu, Bersihkan Perut Hingga Antioksidan Bagi Tubuh

Sejarah rokok filter

Rokok filter pertama kali ditemukan pada tahun 1950-an, dibuat menggunakan plastik sintetis yang disebut selulosa asetat atau bahan asbes juga pernah dipakai pada waktu itu.

Pada awalnya, seperti yang diungkapkan oleh eksplorasi industri tembakau waktu itu, rokok filter secara sah dirancang sebagai cara untuk mengurangi paparan orang terhadap banyaknya bahan kimia dalam asap rokok.

Kemudian, dalam penelitian oleh industri dan ilmuwan luar bahwa rokok filter tersebut dapat menyebabkan kanker, terutama Total Aerosol Residue (TAR) yaitu partikulat di dalam udara yang masuk ke dalam sistem pernapasan ketika seseorang menghisap produk tembakau, seperti rokok, cerutu, dan tembakau linting yang sedang terbakar.

Selain itu, ternyata rokok filter tidak hanya mengganggu lingkungan dan orang sekitar, melainkan dapat meningkatkan risiko penggunanya terkena kanker.

Walaupun filter ini mungkin memblokir partikel TAR yang lebih besar dan bahan kimia lainnya, namun filter itu tidak dapat mencegah partikel yang lebih kecil menembus ke dalam paru-paru.

Puntung rokok

Usai dihisap, bagian yang tersisa pada rokok adalah filter atau ujungnya saja. Ini yang biasa disebut puntung rokok.

Meskipun selulosa asetat dapat dengan cepat terdegradasi dalam hitungan bulan di bawah kondisi yang tepat, puntung rokok yang dibuang di tempat terbuka lebih mungkin memakan waktu hingga satu dekade untuk hilang. Hal itu dapat membuat rokok filter lebih berbahaya bagi kesehatan.

Kondisi dunia yang semakin kewalahan oleh polusi plastik, filter rokok (puntung rokok) yang dibuang sembarangan tersebut nyatanya hanya menambah masalah yang terus berkembang bagi lingkungan.

Meskipun semakin banyak bukti tentang ketidakefisienan rokok filter dan kerugian lingkungan, industri tembakau terus berpura-pura bahwa rokok filter lebih sehat.

Para pengusaha melangkah lebih jauh dengan mengubah formula filter sehingga filter akan berubah warna ketika rokok dihisap dan menipu pengguna agar berpikir itu dapat berpengaruh sebagai filter zat buruk yang ada di dalam rokok.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved