Prasetyo Titip Anaknya ke Burhanuddin: Makan Durian Bareng
Ada sebuah kejadian menarik saat acara lepas sambut di Badan Pendidikan dan Latihan Kejaksaan Republik Indonesia
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada sebuah kejadian menarik saat acara lepas sambut di Badan Pendidikan dan Latihan Kejaksaan Republik Indonesia di Ragunan, Jakarta, Senin (28/10). Muhammad Prasetyo menitipkan anaknya kepada Sanitiar Burhanuddin, jaksa agung yang menggantikan dia.
• Kisruh Jadwal Kongres PSSI, Calon Ketua Ini Datangi Kemenpora
Muhammad Prasetyo menyampaikan pesan tersebut saat menyampaikan pidato. Dalam pidatonya dia memperkenalkan satu per satu anggota keluarganya yang menghadiri acara tersebut. Satu di antaranya adalah Bayu Adhinugroho Arianto, putranya. Bayu Adhinugroho Arianto saat ini menjabat sebagai kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat.
"Saya titipkan ke Pak Bur. Kalau ada yang tidak benar, dijewer," kata Prasetyo yang disambut tawa hadirin.
Prasetyo mengharapkan anaknya bisa berkarier secara mandiri. Dia tidak ingin Bayu menggunakan nama besar ayahnya sebagai mantan jaksa agung.
"Saya harap dia berjalan menggunakan kakinya sendiri. Gunakanlah sepatu ukuranmu sendiri, jangan pakai sepatu orang lain. Kakimu bisa lecet dan bengkak kalau terlalu besar, juga bisa tersandung-sandung," ujar Prasetyo.
Prasetyo mendoakan anaknya bisa memiliki karier yang sukses. Menurut Prasetyo anaknya akan menjadi jaksa yang baik di bawah bimbingan Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Wakil Jaksa Agung Arminsyah.
Dalam acara ini ST Burhanuddin dan Muhammad Prasetyo duduk semeja di barisan terdepan. Prasetyo telah menanggalkan pakaian jabatannya. Dia mengenakan setelan jas hitam dan celana warna senada. Burhanuddin, selaku jaksa agung, mengenakan seragam korps Kejaksaan berwarna cokelat.
Berdasarkan pantauan Tribun Network, mereka sempat makan bersama. Bukan makanan berat yang mereka santap, melainkan buah durian yang telah dibuka di meja mereka. Prasetyo dan Burhanuddin sama-sama menyantap buah tersebut lahap, bahkan tambah.
• Daftar CPNS Hanya Bisa Melalui Daring: Pendaftaran Dibuka 11 November 2019
Pada acara pisah sambut ini Prasetyo juga berkelakar soal alasan terpilihnya ST Burhanuddin sebagai jaksa agung. Menurut Prasetyo dia dan Burhanuddin memiliki kesamaan fisik.
"Kebetulan kita punya ciri biologis yang sama. Kenapa Jokowi memilih Pak Bur? Karena Beliau punya kumis. Saya juga punya kumis, tapi kalah lebat dari Beliau," kata Prasetyo yang kemudian menyimpulkan seseorang yang berkumis bisa menjadi jaksa agung.
Prasetyo yakin Kejaksaan Agung akan menjadi lebih baik di bawah kepemimpinan ST Burhanuddin. Prasetyo meminta para pejabat di Kejaksaan Agung mendukung Burhanuddin sebaik-baiknya.
"Kita tidak bisa jalan sendiri. Kita punya modal kebersamaan. Jaksa adalah satu," ujar Prasetyo.
Menurut dia Kejaksaan Agung harus melakukan evaluasi menyeluruh. Dia mengatakan penegakan hukum tidak bisa dikerjakan oleh satu instansi. Prasetyo menekankan pentingnya masyarakat memiliki kesadaran dan ketaatan terhadap hukum.
"Mereka harus memiliki kesadaran hukum, kemampuan hukum dan ketaatan terhadap hukum. Kalau itu semua sudah terbangun, insyaallah hukum bisa ditegakkan dan hukum akan mampu berdiri di depan sebagai panglima di negara hukum," kata mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Nasdem itu.
Prasetyo yakin Kejaksaan Agung mampu membenahi persoalan-persoalan penegakan hukum di Indonesia di bawah kepemimpinan ST Burhanuddin. Status Burhanuddin yang orang dalam, mantan jaksa agung muda perdata dan tata usaha negara, akan membantu kinerja Burhanuddin. Menurut Prasetyo penggantinya adalah orang yang sangat mengetahui Kejaksaan Agung.
• Juru Bicara ISIS Tewas Menyusul Baghdadi: Dua Militer AS Hanya Luka Ringan
"Kita syukuri Kejaksaan ditangani lagi oleh orang dalam," kata Prasetyo.
Prasetyo juga menyampaikan sebuah pesan kepada Prasetyo soal jabatannya. Prasetyo menekankan jabatan jaksa agung bukan sekadar jabatan publik, tapi juga jabatan politis. Oleh karena itu, suka atau tidak suka Burhanuddin harus melakukan komunikasi politik.
"Pak Bur, saya pikir kita tidak perlu kecil hati. Kalau dalam perjalanan nanti banyak komentar, bahkan caci-maki dan sebagainya, itu dijadikan pil, vitamin untuk menyehatkan kita," ujar Prasetyo.
Jaksa Agung ST Burhanuddin menyebut Muhammad Prasetyo sebagai sosok yang spesial bagi dia. Waktu masih berstatus sebagai jaksa muda, Muhammad Prasetyo selalu memanggil penggantinya Bur. Panggilan itu bertahan hingga Burhanuddin menggantikan Prasetyo sebagai jaksa agung.
"Saya sampai sekarang tetap dipanggil Bur oleh Pak Pras. Itu menandakan kami sangat dekat secara batin. Pak Pras sebagai kakak saya. Terima kami di Kejaksaan kembali," kata Burhanuddin.
Adik kandung politikus PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin itu mengapresiasi kinerja Prasetyo sebagai jaksa agung periode 2014 sampai 2019. Burhanuddin menilai Prasetyo membuat Kejaksaan Agung menjadi organisasi yang lebih baik.
"Kami mohon bantuan Pak Pras untuk membimbing saya dalam tugas yang berat ini. Kami mohon doa restu secara pribadi agar kami bisa melanjutkan apa yang telah ditanam di sini," ujar Burhanuddin. (Tribun Network/igm/rez)