Lifestyle
Diet Rendah Karbohidrat dan Diet Rendah Lemak, Mana yang Lebih Efektif?
Jenis pola makan yang cukup sering kita dengar adalah diet rendah karbohidrat dan rendah lemak. Mana yang lebih efektif?
TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak pilihan jenis diet untuk menurunkan berat badan.
Rasanya kita mudah tergoda dengan program diet yang menjanjikan turun berat badan dengan cepat.
Dua jenis pola makan yang cukup sering kita dengar adalah diet rendah karbohidrat dan rendah lemak.
Keduanya menjanjikan penurunan berat badan yang cepat dan banyak orang sukses mendapatkan berat badan ideal berkat diet yang tren ini.
Namun, mana sebetulnya yang lebih baik dan efektif, diet rendah karbohidrat atau rendah lemak?
Baca: 7 Manfaat Kunyit yang Diakui Dunia Barat, Bisa Mencegah dan Mengobati Berbagai Penyakit
Baca: 10 Cara Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, dari Sauna Hingga Konsumsi Kacang-kacangan
Baca: 10 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula dan Susu, Bersihkan Perut Hingga Antioksidan Bagi Tubuh
Pertama-tama, penurunan berat badan sangat ditentukan oleh defisit kalori.
Defisit kalori bisa dicapai baik dengan pola makan rendah karbohidrat maupun rendah lemak.
Hal terpenting yang perlu kamu lakukan adalah mencatat semua kalori masuk dan keluar.
Kamu juga tidak perlu memangkas kelompok makanan tertentu dari pola makan harian.
Jadi, baik pola makan rendah karbohidrat maupun rendah lemak, keduanya bisa membantu menurunkan berat badan.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Stanford University School of Medicine di California, mengikuti pola diet manapun dari keduanya akan memberikan hasil yang sama.
Para peneliti meneliti 600 orang dewasa dengan berat badan berlebih dan meminta mereka menjalani salah satu dari pola makan rendah karbohidrat atau rendah lemak dengan pengawasan.
Setelah satu tahun, penelitian tersebut menemukan bahwa orang-orang yang menjalani dua pola makan tersebut mampu menurunkan berat badan dengan jumlah yang hampir sama.
Cara terbaik menurunkan berat badan
Memangkas asupan kelompok makanan tertentu bisa menyebabkan kekurangan mikronutrien.