Keluarga Ketua KPK Diteror: Kasus Buku Merah Akan Dilanjutkan
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengaku kerap mendapatkan teror. Tidak hanya Agus
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum Novel, Alghifari Aqsa. "Seminggu sebelum Novel diserang. Laptopnya hilang dicuri dan file dalam laptopnya itu ada berkas soal kasus buku merah.
Makanya tetap ada keterkaitan menurut saya. Selain hilangnya laptop yang isinya berkas-berkas buku merah, kemudian robekan buku merah. Kenapa ini kemudian dihilangkan dari dugaan-dugaan itu?" kata mantan Ketua LBH Jakarta itu.
Polri menyatakan kasus dugaan perusakan barang bukti dalam kasus impor daging atau yang lebih dikenal sebagai skandal buku merah telah selesai. Kadiv Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Iqbal mengatakan, pernyataan selesai itu telah berdasarkan keputusan dalam proses gelar perkara di Kepolisian Daerah Metro Jaya.
"Bahwa faktanya tidak ditemukan adanya perusakan catatan tersebut," kata Iqbal.
Tidak Khawatir
Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019 meminta kepada semua pihak untuk tidak skeptis terhadap pimpinan KPK periode mendatang 2019-2023.
Dikatakan Ketua KPK Agus Rahardjo, sebab hal itu juga dirasakan oleh pimpinan KPK sebelumnya. "Sama, kan dulu waktu kami memimpin boleh dikatakan orang memandang skeptis, kok pilihannya ini? Tetapi kemudian dalam berjalannya waktu kan ya," kata Agus.
Agus mengakui pimpinan KPK nanti yang digawangi oleh Irjen Firli Bahuri cs itu pasti ada positif dan negatifnya. Hal itu sama dengan kepemimpinannya yang juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
"Dalam perjalanan waktu kan mungkin tidak juga optimal betul, ada sisi positifnya. Bahwa itu harus diakui, meski itu ada sisi negatifnya. Kita tunggu saja," ujar Agus.
Lebih lanjut, Agus meminta semua pihak agar tidak perlu khawatir dengan kepemimpinan KPK periode Firli cs. Sekalipun, keberadaan Dewan Pengawas (Dewas) sesuai UU KPK yang baru diberlakukan itu belum terbentuk hingga saat ini.
"Enggak usah khawatir. Dilihat saja nanti dalam perjalanan waktu. Mungkin lebih baik ada Dewas, ada pimpinan. Mungkin bisa saling bersinergi," kata Agus. (Tribun Network/dit/ham/wly)