Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Pembunuhan PNS Dicor Semen karena Utang Bisnis Jual Beli Mobil : Mobilnya Tidak Ada

Saat ditemui di Unit 1 Subdit III Jatanras Mapolda Sumsel, tersangka Yudi Tama Redianto (41), mengaku tega bunuh korban lantaran tak tahan

Editor: Indry Panigoro
Istimewa/Kolase Tribun Manado
Penggali kubur pertama kali menemukan ada mayat seorang PNS Wanita yang dicor samping makam 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pembunuhan PNS Dicor Semen karena Utang Bisnis Jual Beli Mobil : Mobilnya Tidak Ada

Yudi Tama Redianto (41 tahun), mengungkapkan motif membunuh Apriyanita PNS Kementerian PU.

Apriyanita PNS ditemukan tewas dicor semen di Tempat Pemakaman Umum - TPU Kandang Kawat, Jumat (25/10/2019).

Motif pembunuhan itu dipicu adanya utang piutang dari bisnis jual beli mobil.

Saat ditemui di Unit 1 Subdit III Jatanras Mapolda Sumsel, tersangka Yudi Tama Redianto (41), mengaku tega bunuh korban lantaran tak tahan terus ditagih utang oleh korban.

Kronologi Tewasnya PNS Wanita, Pelaku Pakai Obat Tetes Mata hingga Jenazahnya Dicor

"Utang itu berawal dari tanggal 26 Agustus 2019. Saat itu saya menawari ada lelang mobil di Jakarta. Mobil jenis Innova tahun 2016. Harganya Rp 145 juta," ujar Yudi.

Namun bukannya dibelikan mobil, uang tersebut justru dihabiskan tersangka untuk berfoya-foya.

Sementara korban terus menagih agar uangnya dikembalikan.

"Mobilnya tidak ada," ujar Yudi.

Dari total Rp 145 juta, tersangka mengaku sempat mengembalikan uang sebesar Rp 50 juta secara berangsur ke korban.

Detik-detik PNS Kementerian PU Dibunuh dalam Mobil, Pelaku Gunakan Obat Tetes Mata

Puncaknya pada tanggal 8 Oktober 2019, korban kembali menagih uangnya.

Kali ini korban meminta uang sebesar Rp 35 juta.

Sedangkan tersangka mengaku hanya memiliki uang sebesar Rp 15 juta.

"Sebenarnya dia (korban) tidak marah sih, cuma bilang ya udah, saya butuh uang besok. Bayar utang kamu Rp 35 juta. Tapi saya cuma punya uang Rp.15 juta," ujarnya.

Merasa tak tenang karena ditagih utang, tersangka lantas menghubungi pamannya, Novi atau biasa disapa tersangka dengan panggilan Acik.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved