Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ikatan Dokter Indonesia Protes, Dokter Terawan Cuek, Jokowi Tak Ambil Pusing Soal Jabatan Menkes

Dokter Terawan cuek dan Presiden Jokowi tak mau ambil pusing surat Ikatan Dokter Indonesia yang protes soal posisi Menteri Kesehatan

Editor: Finneke Wolajan
Tribunnews/Irwan Rismawan
Kepala RSPAD Gatot Soebroto, dr Terawan Agus Putranto meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019). Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai Senin (21/10/2019), usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dokter Terawan yang menjadi Menteri Kesehatan dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin menjadi perhatian publik.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menolak dokter Terawan sebagai Menteri Kesehatan.

Terkait penolakan IDI terhadap pelantikannya sebagai menteri kesehatan, dokter Terawan nyatanya tak mau ambil pusing.

 

Ikatan Dokter Indonesia Ternyata Surati Presiden Jokowi tak Lantik Dr Terawan, Ini Tanggapan Menkes
Ikatan Dokter Indonesia Ternyata Surati Presiden Jokowi tak Lantik Dr Terawan, Ini Tanggapan Menkes (Kontan/Cheppy A Muchli)

Begitu juga Presiden Jokowi yang baru saja melantik menteri-menterinya pada Rabu (23/10/2019) di depan Istana Merdeka.

Di balik sosoknya yang kini dikenal sebagai Menkes, dokter Terawan bukanlah sosok yang sembarangan.

Sosok dokter Terawan ini dikenal dengan sepak terjangnya yang cemerlang di dunia medis.

Komposisi Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju, Parpol, Profesional, TKN dan Relawan Jokowi-Maruf

Daftar 32 Nama Calon Menteri Jokowi-Maruf Amin Untuk Kabinet Kerja Jilid II

Dokter Terawan Menteri Kesehatan, Dipecat IDI Karena Metode Cuci Otaknya, Malah Diakui Internasional

Sebelum menjabat posisi Menkes, dokter Terawan adalah dokter yang sempat menjadi sorotan publik lantaran pernah mendapat perintah langsung dari Presiden Jokowi untuk menangani Almh Ani Yudhoyono saat berjuang mengidap kanker darah.

Dilansir Sosok.ID dari Grid.ID, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat itu langsung menugaskan dokter Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Mayor Jenderal TNI Dr dr Terawan Agus Putranto SpRad (K) RI untuk menangangi langsung (Alm) Ani Yudhoyono.

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto bahkan adalah salah satu pasien langganan dokter Terawan.

Di balik sosoknya yang kerap dipercaya menangani berbagai masalah kesehatan para pejabat negara, rupanya dokter Terawan ini punya catatan buruk dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Melansir Majalah Intisari, tahun 2008, dokter Terawan pernah dipecat atau diberhentikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait metode terapi 'cuci otak' yang tengah ia kembangkan.

Terapi 'cuci otak' dengan Digital Substraction Angiography (DSA) yang ia kembangkan diklaim bisa menghilangkan penyumbatan di otak yang menjadi penyebab stroke.

Namun, metode 'cuci otak' yang dikenalkan Terawan ini rupanya menuai pro kontra lantaran dianggap memiliki resiko yang begitu tinggi dan belum teruji klinis.

Imbasnya, IDI sempat memberikan sanksi kepada dokter Terawan yaitu berupa pemecatan dari keanggotaan selama 12 bulan.

Kepala RSPAD Mayjen TNI Terawan Agus Putranto memberikan pemaparan terkait terapi otak yang dikembangkannya sebelum acara penandatanganan nota kesepahaman antara RSPAD dan Clinique Suisse di Jakarta, Senin (12/11/2018). Terapi cuci otak dengan alat Digital Substraction Angiography (DSA) yang dikembangkan oleh dr Terawan Agus Putranto tersebut akan dijalani oleh warga Vietnam melalui Clinique Suisse. Diharapkan dengan berkembangnya terapi tersebut akan meningkatkan devisa negara lewat Medical Tourism Program. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA (TRIBUN/DANY PERMANA)
Kepala RSPAD Mayjen TNI Terawan Agus Putranto memberikan pemaparan terkait terapi otak yang dikembangkannya sebelum acara penandatanganan nota kesepahaman antara RSPAD dan Clinique Suisse di Jakarta, Senin (12/11/2018). Terapi cuci otak dengan alat Digital Substraction Angiography (DSA) yang dikembangkan oleh dr Terawan Agus Putranto tersebut akan dijalani oleh warga Vietnam melalui Clinique Suisse. Diharapkan dengan berkembangnya terapi tersebut akan meningkatkan devisa negara lewat Medical Tourism Program. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA (TRIBUN/DANY PERMANA) (TRIBUN/DANY PERMANA)

Dikutip Sosok.ID dari Tribunnews, Keputusan IDI tersebut diambil setelah sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI yang menilai Dokter Terawan melakukan pelanggaran etika kedokteran.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved