Kemenpar Puji Modoinding Potato Festival: Ajang Pameran Hortikultura Terbesar di Sulawesi
Modoinding Potato Festival (MPF) 2019 berlangsung sukses, Sabtu (12/10/2019). Event itu dihadiri Direktur Jenderal (Dirjen) Holtikultura
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Modoinding Potato Festival (MPF) 2019 berlangsung sukses, Sabtu (12/10/2019). Event itu dihadiri Direktur Jenderal (Dirjen) Holtikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto. Dia bersama Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu membuka acara tersebut.
• Polri Periksa Ponsel Penista Wiranto: Suami Leni Huni Tahanan Militer
Setyanto mengatakan, Kecamatan Modoinding, Kabupaten Minsel menjadi daerah penghasil holtikultura terbesar di Pulau Sulawesi dan nomor 9 di Indonesia. "Ajang seperti Festival Kentang Modoinding adalah semangat kearifan lokal masyarakat di Kabupaten Minsel," ucap dia, Sabtu (12/10/2019).
Setyanto terus mendorong Pemerintah Kabupaten Minsel dan masyarakat setempat supaya rutin menggelar event ini. Pemerintah pusat melalui Kemenpar RI juga akan membantu setiap kebutuhan petani yang dituangkan dalam sejumlah program.
Bupati Paruntu juga mengundang Forum Holtikultura Asia saat MPF 2019. Mereka melihat langsung potensi sayur-mayur di kecamatan yang memiliki suhu normal 20 derajat celcius ini.
Bupati Tetty berterima kasih atas kedatangan Forum Holtikultura Asia. Dia berharap bisa menjalin kerja sama untuk membantu petani sayur di Modoinding.
Festival berlangsung aman dan lancar. Setiap tahun ajang ini menyedot atensi dari ribuan warga dari Minsel dan beberapa daerah di Sulawesi Utara. Mereka berbondong-bondong menyaksikan keunikan karnaval kendaraan yang sudah dihiasi dengan berbagai macam hasil bumi.
Olive Joseph, perempuan kelahiran Amurang, 17 Oktober 1985 berharap di tahun selanjutnya festival ini masuk dalam kalender pariwisata nasional. "Menurut saya Festival Kentang Modoinding lain dari yang lain.
• Erdogan Kukuh Hancurkan Suriah: Embargo Senjata Tak Mempan
Biasanya karnaval kendaraan dihiasi dengan lampu-lampu warna warni. Tapi di sini kendaraannya dihiasi hasil holtikultura seperti kentang, wortel, daun bawang, kol dan lainnya," kata dia Minggu, (13/10/2019).
Dia optimistis di bawah kepemimpinan Bupati Paruntu yang dikenal jago lobi, Festival Kentang Modoinding akan dilirik Kementerian Pariwisata untuk masuk 100 Calender of Event Wonderful Indonesia. Tahun ini menampilkan 114 kendaraan hias yang parade di jalan Desa Sinisir, Kecamatan Modoinding.
Kendaraan dirancang dengan macam bentuk seperti petani yang sedang menanam, salib dan gereja. Ada Burung Garuda Pancasila yang merupakan lambang Negara Indonesia.
Ada pula Burung Manguni yang menjadi lambang Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) menyemarakan ajang sekali setahun itu. Selain roda empat, ada juga masyarakat yang tak mau ketinggalan dengan menghiasi kendaraan roda duanya dengan hasil holtikultura.
"Kalau roda dua yang dihiasi itu, oleh masyarakat di sini disebut kalero. Ini motor yang biasa dipakai oleh petani untuk ke kebun," kata Aloysius Petrus, warga yang menyaksikan acara MPF 2019, Sabtu.
• Dearly dan Anneth Bintangi Film Kurindu Natal Keluarga (KNK) Sinterklas dari Jakarta
Saat karnaval berlangsung, kendaraan terlihat sulit menembus jalan beraspal di Desa Sinisir. Penonton sudah berjubel sampai ke tengah jalan untuk berebut mendapat posisi paling depan.
Sementara itu Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah (BPMW) Modoinding Pendeta Wailan Posumah berterima kasih atas antusiasme jemaat GMIM mengikuti acara tersebut. "Kami juga berterima kasih kepada pemerintah kabupaten dan semua peserta," kata dia.
Selain jemaat GMIM di Wilayah Modoinding Acara karnaval juga diikuti beberapa dedominasi gereja setempat seperti Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) dan Gereja Bethel Indonesia (GBI). (dru)