Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

6 Ekor Paus Mati di Perairan Sabu Raijua hingga Dikubur dengan Ritual Adat

Menurut Nikodemus, paus yang dikubur di sekitar lokasi pantai berjumlah enam ekor. Sedangkan 10 ekor lainnya bisa dievakuasi ke laut dalam.

(KOMPAS.COM/SIGIRANUS MARUTHO BERE)
Paus terdampar di Perairan Sabu Raijua, Kamis (10/10/2019) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Enam ekor paus dikubur dengan ritual adat yang dipimpin tokoh adat Desa Menia.

Sebanyak enam ekor paus yang ditemukan mati di Perairan Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikubur, Jumat (11/10/2019).

Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke penguburan paus dilakukan dengan ritual adat dari pukul 10.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita.

Menurut Nikodemus, paus yang dikubur di sekitar lokasi pantai berjumlah enam ekor. Sedangkan 10 ekor lainnya bisa dievakuasi ke laut dalam.

"Sementara yang satu ekornya, sudah telanjur diambil masyarakat setempat, untuk dimanfaatkan minyaknya," ujarnya.

Penguburan paus tersebut, lanjut Nikodemus, dibantu dengan menggunakan alat berat eskavator.

FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO

Baca: Bos Pelaku Penikaman Wiranto Ternyata Telah Ditangkap Densus 88 Beberapa Minggu yang Lalu, ISIS?

Baca: Gerak-gerik Pelaku Perempuan Sebelum Beraksi Serang Wiranto, Pura-pura di Dekat Polisi

Baca: Perbedaan Menopause Pria dan Wanita, Tanda-tandanya bagi Laki-laki

Prosesi penguburan diawali ritual adat dipimpin tokoh adat Desa Menia, Dominggus Wila Diabbo dan Markus Ludji Talo.

Masyarakat yang hadir di lokasi penguburan paus mengenakan pakaian adat suku Sabu yang terdiri dari selimut, sarung, dan selendang.

Ritual adat digelar untuk mengantisipasi jangan sampai malapetaka melanda desa serta kejadian terdamparnya paus tidak terulang kembali.

Sebelumnya diberitakan, 17 ekor paus terdampar di perairan Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (10/10/2019) siang.

"Betul, 17 ekor paus terdampar di Pantai Koloudju, Desa Menia, Kecamatan Sabu Barat,"ungkap Kasubag Tata Usaha Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sabu Raijua, Lorence Taga, kepada Kompas.com Kamis sore.

Menurut Lorence, dari jumlah 17 ekor paus, tiga ekor berhasil digiring kembali ke laut.

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

Baca: Sabtu Depan, Pengungsi Asal Sulut dari Wamena Akan Tiba dengan Kapal Laut
Baca: VIDEO: Restoran di Jepang Berumur Seabad Ini Selalu Gunakan Kaldu yang Sudah Berusia 74 Tahun
Baca: Inilah Pemain Sepak Bola Indonesia yang Tekuni 2 Profesi, Footballer & Anggota Polri, Siapakah Dia?
Sedangkan 12 paus lainnya masih hidup dan dua ekor sudah mati.

"Kita belum bisa mengidentifikasi paus itu jenisnya apa," ungkap Lorence.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved