Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sekilas Kehidupan

Pengakuan Masinis KA 225 Ketika Tragedi Bintaro 1987: Difitnah 'Itu Bohong Sekali', Ini Faktanya

Saat itu, masinis KA 225, Slamet Suradio berhasil selamat dari tragedi memilukan tersebut.

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto: Youtube Tangkap layar Kisah tanah Jawa/Internet
Slamet Suradio Masinis KA 225 - Tragedi Bintaro 1987 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tiga puluh dua tahun berlalu, pengakuan Masinis KA 225 Ketika Tragedi Bintaro 1987.

Tragedi Bintaro masih sangat membekas dalam ingatan setiap orang.

Bagaimana tidak, pada hari itu, 19 Oktober 1987, terjadi tabrakan kereta api yang begitu keras, disusul dengan jeritan bersahutan serta darah berceceran.

Tragedi Bintaro merupakan kecelakaan kereta api terburuk yang memakan ratusan korban jiwa.

Musibah ini melibatkan dua kereta api yang bertabrakan, yakni KA 225 jurusan Rangkasbitung-Jakartakota dan KA 220 jurusan Tanah Abang-Merak.

Saat itu, masinis KA 225, Slamet Suradio berhasil selamat dari tragedi memilukan tersebut.

Kecelakaan kereta api di Bintaro pada tahun 1987
Kecelakaan kereta api di Bintaro pada tahun 1987 (Internet)

Slamet Suradio saat itu dituding memberangkatkan sendiri kereta yang dioperasikannya.

Padahal menurutnya, ia hanya mengikuti instruksi dari PPKA (Pemimpin Perjalanan Kereta Api).

"Yang seharusnya saya di Sudimara bersilangan dengan KA 220 dibatalkan oleh PPKA yang sedang dinas," kata Slamet dikutip Grid.ID dari YouTube Kisah Tanah Jawa (11/10/2019).

"Berarti saya nunggu di jalur 3. Karena belum ada perintah berangkat, saya tetap menunggu," lanjutnya.

"Jadi kalau ada orang mengatakan berangkat sendiri itu bohong, apa untungnya saya memberangkatkan kereta sendiri," ungkap lelaki renta itu.

Setelah menunggu beberapa saat, Slamet pun akhirnya memberangkatkan kereta sesuai instruksi.

Beberapa saat perjalanan, tak ada hal yang perlu dikhawatirkan karena tidak ada sinyal apapun yang Slamet terima.

Namun alangkah terkejutnya ia ketika dari arah berlawanan, tampak KA 220 dari stasiun Kebayoran.

Padahal Slamet sudah mengantongi PTP (Pemberitahuan Tentang Persilangan) yang seharusnya situasi sudah aman.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved