NEWS
Dua Peluru Melukai Kepala Istri, Satu Butir di Kepala Polisi Yang Menjabat Kepala Tim Satresnarkoba
Ditemukan di rumah. Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Pariadi dan Fitri Handayani, dalam keadaan tewas tergeletak berlumur darah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ditemukan di rumah. Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Pariadi dan Fitri Handayani, dalam keadaan tewas tergeletak berlumur darah.
Bagian kepala luka serius sehingga menyebabkan kematian seketika. Dua peluru melukai kepala istri dan satu butir mengenai bagian kepala sang polisi yang menjabat sebagai Kepala Tim I Satresnarkoba Polres Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Aiptu Pariadi, diduga menembak istrinya, kemudian dia sendiri bunuh diri.
Sebelumnya, pasangan suami istri tersebut diduga terlibat pertengkaran. Pasangan suami istri ini meninggalkan tiga orang anak dua laki-laki dan satu perempuan; Yuda (20 tahun), Ical (16) dan Chantika (10).
Anto, tetangga mereka di dusun VI Desa Lidah Tanah, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, menyebut suara tembakan senjata api terdengar begitu keras pada Sabtu, (5/10) larut malam. Ia mendengar tiga kali suara letusan.
"Sekitar jam 23.00 WIB. Aku sedang nonton TV, pertandingan bola. Itulah dengar tiga kali letusan. Setelah dengar dor..dor..dor aku langsung yakin, ini pasti suara (letusan) pistol," ujar Anto yang ditemui wartawan Tribun Medan di depan rumahnya, Minggu (6/10).
Sebagai informasi, senjata organik polisi biasanya senjata laras pendek, revolver.
Baca: 558 Kapal Sudah Ditenggelamkan, Banyak Yang Masuk Secara Ilegal Mencuri Ikan, Menyelundupkan Narkoba
Baca: Kisah Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Si Otak Setan yang Diremehkan Saat Awal Karir
Baca: Buaya Muncul di Sungai, Tak Takut, Warga Berbondong-Bondong Datang Melihat, Jadi Tontonan Gratis
Facebook Tribun Manado :
Adapun pistol sebutan yang biasa terdengar. Pistol adalah jenis senjata laras pendek antara lain glock yang terbatas dipakai satuan khusus, sedangkan senjata reguler polri revolver.
Anto menyebut setelah mendengar letusan senjata api, ia segera mematikan televisi dan langsung keluar rumah.
Ketika itu, dua anak Pariadi yakni Ical dan Selvi, menangis menjerit memanggil-manggil kakeknya.
"Ical lari ke rumah kakeknya. Jerit-jerit bilang kakek-kakek cepat... lihat bapak... lihat mamak, cepat. Gitu lah dibilangnya sambil nangis," kata Anto.
Dua anaknya, Ical, anak penengah dan Chantika si bungsu, sudah tertidur.
Adapun anak sulung sedang berada di luar rumah. Karena kaget oleh letusan senjata, kedua anak itu terbangun.
Jarak rumah Pariadi dengan orangtuanya hanya 50 meter. Begitu dikabari Ical, sang kakek, yaitu Paelan, ayah Pariadi, langsung lihat ke dalam rumah.
Baca: Marc Marquez Juara Dunia MotoGP 2019, The Baby Alien Raih Titel Ke-8 Kalinya, Ini Kunci Suksesnya
Baca: Video Viral Pesan Bupati Lampung Utara Beberapa Hari sebelum Ditangkap KPK: Perintahkan Jangan KKN
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG Untuk Senin 7 Oktober 2019, Lihat Daerah Yang Potensi Diguyur Hujan
Instagram Tribun Manado :
"Ya saat itu bapaknya (Paelan) hanya bisa bilang astagfirullahhalazim. Baru lah kemudian ramai datang orang.
