Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dua Peluru Aiptu Pariadi Kenai Kepala Istri: Tembak Mati Fitri Kemudian Bunuh Diri

Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Pariadi dan Fitri Handayani, ditemukan tewas tergeletak berlumur darah, di rumah mereka.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Facebook
Polisi Diduga Tembak Kepala Istri Lalu Bunuh Diri. 

Arianto tinggal di Desa Lubuk Saban, Kecamatan Pantai Cermin, gak jauh dari kediaman Pariadi. Namun demikian, Arianto mengatakan sepengetahuan keluarganya hubungan rumah tangga mereka harmonis saja. Selama ini belum pernah ada di dengar masalah yang serius.

"Tapi, kami enggak tau jugalah apa sebenarnya masalahnya. Setahu  kami selama ini ya mereka harmonis saja. Ya kalau jumpa ya ramah lah, namanya kita juga memang saudara,"kata Arianto.  

Perpajangan Izin Senjata Api Baru Keluar

Kapolres Serdang Bedagai AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu mengungkapkan, selama ini, untuk urusan pekerjaan Aiptu Pariadi yang menjabat sebagai Kepala Tim I pada Satuan Reserse Narkoba Polres Serdang Bedagai, dikenal sebagai orang baik.

"Kerjaannya tidak ada masalah. Dia orangnya baik. Tidak ada melakukan pelanggaran,"kata Juliarman, Minggu (6/10). 

Kasat Resnarkoba Polres Serdang Bedagai, AKP Martualesi mengatakan hal senada. "Orangnya bagus dia ini. Hari Kamis lalu, dia masih ikut dalam penggerebekan kampung narkoba di Kampung Nagur. Jabatannya Katim I,"ujar Martualesi. 

Beberapa fakta baru didapat dari Martualesi atas kepemilikan senjata api yang dikuasai Pariadi untuk kepentingan tugas. Disebutnya baru dua bulan lalu senjata api yang dikuasainya ditarik. Dikatakakannya sudah lama yang bersangkutan memegang senpi.

"Sempat ditarik senpinya karena masa berlakunya habis sekitar dua bulan lalu. Tapi sebenarnya bukan ditarik lah, dipulangkan ke logistik Polda,"kata Martualesi. 

Untuk bisa dapat lagi menguasai senjata api, seorang anggota polisi harus mengikuti ujian di Polda Sumut. Tidak lama setelah masa berlakunya pemegangan senjata api habis ia pun kembali dapat lagi.

"Baru dapat lagi (izin) setelah dia ikuti ujian. Dia ya sudah memenuhi persyaratan makanya bisa dapat lagi. Kalau dia orangnya bagus. Tidak pernah kita dengar laporan tentang dia yang tidak bagus,"kata Martualesi. (Indra Jaya Sipahutar/tribun-medan.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved