Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Nenek Ini Jual Sendok Untuk Membeli Beras, Hidup Miskin Sebatang Kara Tanpa Suami dan Anak

Kisah seorang wanita lanjut usia. Dalam memenuhi kebutuhannya setiap hari, dia harus memutar otak. Makannya pun sulit.

(KOMPAS.COM/SUKOCO)
Sendok Mbah Sadinah yang dijual kepada warga untuk membeli beras. Kemiskinan membuat nenek yang hidup sebatang kara terpaksa menjual 3 buah sendoknya untuk membeli beras. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah seorang wanita lanjut usia. Dalam memenuhi kebutuhannya setiap hari, dia harus memutar otak. Makannya pun sulit.

Dia hidup sebatang kara tanpa suami dan anak. Kehidupannya dibawah garis kemiskinan.

Saat dia lapar dan tidak punya uang, dia pun sampai menjual sendok agar bisa makan.

Tiga sendok dijualnya kepada warga.

Namanya Mbah Sadinah, banyak yang tahu nenek ini ulet dalam berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya.

Setiap hari, Mbah Sadinah bekerja mencari sisa gabah petani yang habis panen.

Hidup miskin membuat seseorang bisa berbuat apa saja agar bisa makan.

Baca: Ular Jenis Piton Panjang Satu Setengah Meter Masuk Rumah Warga Saat Tengah Malam, BPBD Turun

Baca: Kecelakaan Lalu Lintas, Bus dan Truk Barang Bertabrakan, Puluhan Orang Meninggal Dunia Ada Yang Luka

Baca: Dua Orang Ini Tawarkan Obat Terlarang Dengan Cara Berbeda, Melalui Media Sosial, Kemudian Bertemu

Facebook Tribun Manado :

Mbah Sadinah (75), warga Desa Kleco, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terpaksa menjual 3 buah sendok yang dimilikinya untuk membeli beras.

“Kejadiannya kemarin, Mbah Sadinah ini ke rumah meminta sendoknya dibeli untuk membeli beras,” ujar Harmoko, warga yang dimintai tolong Mbah Sadinah, Minggu (29/9/2019).

Harmoko menambahkan, Mbah Sadinah memang hidup sebatang kara tanpa suami dan anak.

Ia juga hidup di bawah garis kemiskinan. Menurutnya, sehari-hari Mbah Sadinah adalah nenek yang ulet dalam berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya.

Setiap hari, Mbah Sadinah bekerja mencari sisa gabah petani yang habis panen.

“Selain ngasak gabah, beliau juga kadang disuruh mijat atau bikin keripik gadung. Orangnya ulet dan tidak mau menyusahkan orang lain,” imbuhnya.

Harmoko mengaku terenyuh dengan niat Mbah Sadinah menjual 3 buah sendoknya untuk membeli beras.

Baca: Aparat Kantongi 2 Nama Pimpinan KKB yang Lakukan Pembakaran saat Kontak Senjata di Puncak Papua

Baca: Kumpulan Ucapan Peristiwa G30S (Gerakan 30 September), Cocok Dibagikan di Media Sosial

Baca: Peringatan Dini BMKG Hari ini, Senin 30 September 2019, Gelombang Tinggi Capai 2,5 hingga 4 Meter

Instagram Tribun Manado :

Namun Harmoko tak menerima penjualan sendok itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved