Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Anak Purnawirawan Jenderal Ini Tak Percaya Ayahnya Rencanakan Chaos Gunakan Bom Molotov

Abdul Hakim (32) yang merupakan anak pertama SS menceritakan mengenai sosok ayahnya ini. Ia mengaku kaget dengan peristiwa penangkapan tersebut

Editor: David_Kusuma
Wartakotalive.com/Andika Panduwinata
Abdul Hakim (32) yang merupakan anak pertama SS menceritakan tidak percaya mengenai kelakuan ayahnya dalam aksi Mujahid 212. 

Anak Purnawirawan Jenderal Ini Tak Percaya Ayahnya Rencanakan Chaos Gunakan Bom Molotov

TRIBUNMANADO.CO.ID - Saat ini aparat kepolisian telah mengamankan 6 terduga pelaku yang berencana membuat kekacauan dengan teror bom dalam Aksi Mujahid 212.

Mereka yang diamankan di antarantya AB, SG, YF, AU, OS dan SS.

Para terduga pelaku diamankan di Taman Toyal 2, Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu(28/9/2019) lalu di kediaman SS.

Abdul Hakim (32) yang merupakan anak pertama SS menceritakan mengenai sosok ayahnya ini.

Ia mengaku kaget dengan peristiwa penangkapan tersebut.

Bahkan tak percaya sang ayah melakukan perencanaan chaos itu dengan membuat kekacauan menggunakan bom molotov.

BERITA POPULER:

> Bebby Fey Sebar Foto Atta Halilintar di Atas Ranjang, Sunan Kalijaga: Apa Sih Maunya?

> Ade Irma Suryani, Putri Jenderal Nasution Tewas Ditembak di Malam G30S PKI: Papa, Apa Salah Adek

> Serda Sulaiman Berteriak Sambil Pukul Tiang Listrik Bangunkan Anggota

"Bingung saya, ayah saya kan purnawirawan tentara. Jenderal bintang satu Angkatan Laut. Masa sih berbuat seperti itu," ujar Hakim kepada Warta Kota saat dijumpai di Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (30/9/2019).

Dirinya menjelaskan SS lama berdinas di Aceh. Ayahnya itu berasal dari Sumatera Utara.

"Lama tugas di Aceh, tapi memang rumahnya di Tangerang.

Ada dua rumah, di Cipondoh Makmur biasa ditempatin ibu dan rumah di Taman Royal ini biasanya hanya jadi tempat base camp saja," ucapnya.

Menururutnya, SS kerap bersosialisasi dengan warga sekitar.

Dan sering kali mengadakan perkumpulan untuk pengajian.

"Ayah saya biasanya dipanggil di sini dengan sebutan Pak Haji.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved