Sejarah Indonesia
Dituduh PKI Serta Difitnah Turut Bunuh 7 Jenderal, Ibu Guru Ini Dipenjara Tentara, Disiksa Tiap Hari
Ini adalah kisah menyedihkan setelah peristiwa G30S. Selain para jenderal Angkatan Darat, banyak rakyat tak berdosa yang turut jadi korban akibat gej
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ini adalah kisah menyedihkan setelah peristiwa G30S. Selain para jenderal Angkatan Darat, banyak rakyat tak berdosa yang turut jadi korban akibat gejolak politik di tahun 1965 itu.
Kisah pedih ini tidak akan pernah lepas dari benak Ibu Deborah Sumini.
Masih lekat di ingatan Sumini bagaimana dirinya ditahan selama hampir 6,5 tahun hanya karena pernah menjadi Ketua Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) ranting Pati, Jawa Tengah.
Siksaan demi siksaan, stigma, bahkan cemoohan harus dia terima selama mendekam di penjara.
Ia masih tidak memahami apa yang menjadi dosa besar dirinya ketika memutuskan untuk bergabung dengan Gerwani.
"Kami dibilang bejat moralnya. Itu setiap hari yang masih saya dengar. Belum lagi digebuki setiap pemeriksaan," kata Sumini saat ditemui di sela acara "Simposium Membedah Tragedi 1965" di Hotel Aryaduta, Jakarta, tahun 2016 silam sebagaimana dilansir dari Kompas.com.
Sumini menceritakan, ketertarikannya terhadap Gerwani muncul karena melihat program-programnya yang sangat berpihak pada perempuan.
Berita Populer
Baca: Anaknya Derita Penyakit Menular, Kartika Putri Terpaksa Mengungsi Saat Hamil Tua
Baca: Brankas Hotel Iis Dahlia Dibobol, Uang Ratusan Juta Untuk Biaya Kuliah Salshadilla Raib
Baca: Ramalan Zodiak Cinta Besok Senin 30 September 2019: Hubungan Gemini Membaik, Cancer Ambil Keputusan
Dulu di Pati, adalah sebuah kewajaran ketika seorang anak perempuan yang masih duduk di kelas II sekolah rakyat dipaksa untuk menikah.
Saat itu, kata Sumini, Gerwani mengeluarkan larangan terhadap praktik perkawinan terhadap anak perempuan yang masih di bawah umur.
Selain itu, Gerwani juga menjadi organisasi perempuan pertama yang merespons ketika pemerintah mencanangkan pemberantasan buta huruf.
Sepulang kerja, Sumini selalu mengajar membaca dan menulis anak-anak di desanya.
Bahkan ketika pada saat itu belum ada taman kanak-kanak, dia bersama teman-temannya di Gerwani berinisiatif untuk membangan TK Melati pertama di Pati.
"Kalau pagi saya kerja. Malam ngajar buta huruf. Lalu saya berhenti kerja, mengajar di TK Melati. Waktu itu belum ada TK, tapi Gerwani sudah membuat TK Melati. Saya ikut karena program-programnya menyentuh hati saya," ungkapnya.
Setelah peristiwa G-30-S meletus, Gerwani menjadi salah satu organisasi kemasyarakatan yang dituduh sebagai sayap PKI.
Baca: Soimah Ulang Tahun, Dapat Banyak Kejutan Kado Unik, Intip Keseruannya!
Baca: Mengenal Benny Wenda, Tokoh Separatis yang Disebut Dalang Kerusuhan Papua Hingga Datangi Sidang PBB
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/ist_20180928_164610.jpg)