News
Naik Motor dengan Pelat Nomor Ditutup Kain, Terduga Teroris Salatiga Dikira Pelaku Curanmor
"Dia datang dua hari lalu, hanya membawa motor dan tas kecil. Pak Hajid sempat curiga karena plat motornya itu ditutup kain pel.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang terduga teroris ditembak dalam proses penggerebekan di sekitar Perum Argo Tunggal, Salatiga.
Tas yang dibawa terduga teroris yang ditembak, Wawan Wicaksono, digeledah tim Densus 88.
Menurut Ketua RT 007 RW 004 Perum Argo Tunggal, Ledok, Argomulyo, Salatiga, Efri Yulistio, Wawan datang ke rumah saudaranya Hajid Setyawan, hanya membawa tas kecil.
"Dia datang dua hari lalu, hanya membawa motor dan tas kecil.
Pak Hajid sempat curiga karena plat motornya itu ditutup kain pel.
Malah sesampai di Salatiga, plat nomor dilepas, ya dikira itu motor hasil curanmor," terang Efri, Jumat (27/9/2019).
Setelah penggerebekan dan ditembak, aparat mencari tas yang dibawa Wawan tersebut.
Baca: Ranking UFC Conor McGregor Terjun Bebas, Digeser Petarung Perempuan
Baca: Benny Wenda Ternyata Hadir di Sidang Umum PBB, Kesaksian Mantan Tokoh OPM: Topik Sudah Kedaluwarsa
Baca: Ayah Briptu Nofrianto Mona Tiba di Ruang Jenazah Rumah Sakit Bhayangkara
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
"Kami juga takut, karena bisa jadi ada bahan-bahan yang membahayakan, atau bom.
Kasihan warga yang tidak tahu apa-apa," kata Efri.
Atas kejadian ini, Efri mengaku kecolongan karena tidak memantau warga yang menginap di lingkungannya.
"Kecolongan bukan karena atas yang terjadi ya, tapi karena ternyata yang datang saudara.
Kalau saudara ya kita tidak punya pikiran aneh-aneh, tahunya baik. Ternyata malah terlibat terorisme," papar dia.
Efri mengaku, menjadi saksi penggeledahan yang dilakukan oleh Densus 88.
"Sudah semua dibawa Densus, yang dibutuhkan Densus dibawa semua. Keluarga juga kooperatif," ungkap dia.
Baca: Penyebab Tewasnya Randi, Mahasiswa yang Demonstrasi di Kendari, Polri Beri Penjelasan Ini
Baca: Khabib Nurmagomedov Berpotensi Dikalahkan oleh Empat Petarung Ini, Simak Ulasan Lengkapnya
Baca: Fahri Hamzah Anggap KPK Gagal Laksanakan Tugas, Ini Balasan Haris Azhar
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Seperti diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 melakukan penggerebekan pada Jumat (27/7/2019) sekira pukul 18.00 di Perum Argo Tunggal Ledok Argomulyo, Salatiga.
Pelaku yang bernama Wawan Wicaksono ditembak karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap.
Ditembak Karena Melawan
Menurut seorang warga sekitar, Guntur, penggerebekan tersebut terjadi Jumat (27/9/2019) pukul 18.00 WIB.
"Sejak siang sudah ada beberapa orang yang berkeliaran. Namun, saya mengira itu adalah debt collector," kata Guntur, Jumat.
Dia mengungkapkan, ada sekitar tiga orang yang dikejar tim.
"Pastinya tidak tahu, tapi dikejar dan menyebar. Sempat ada suara tembakan," ucapnya.
Dari informasi yang dihimpun, ada salah seorang yang tertembak dan dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu, Kapolsek Argomulyo, AKP Muh Zazid belum bisa dimintai keterangan.
"Belum, belum. Keterangan lengkap nanti," ucap dia. (Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Penggerebekan Teroris di Salatiga, Ada Tembakan
Baca: Seorang Mahasiswa Meninggal Dunia Ditembak Dengan Peluru Tajam?, Ini Hasil Autopsi Oleh Tim Dokter
Baca: Yasonna Laoly Mengundurkan Diri dari Jabatan Menteri Hukum dan HAM, Istana Membenarkan
Baca: Copot Kapolda Sutra, Kapolri Diapresiasi Ambil Langkah Peningkatan Kinerja Organisasi
Keterangan warga
Terjadi peristiwa penangkapan seorang terduga teroris berinisial W di Perum Argo Tunggal Ledok, Salatiga, Jumat (27/9/2019).
Menurut keterangan pemilik rumah, Hajid Setyawan W sudah menginap selama dua hari di rumah saudaranya yang ada di Perum Argo Tunggal Ledok.
Selama ini, terduga teroris berinisial W itu diketahui tinggal di Cirebon.
W, kata Hajid adalah keponakan dari istrinya.
"Dia dulu juga tinggal di Salatiga, tapi setelah cerai pergi kerja ke Cirebon dan mendapat istri di sana," ujar Hajid, Jumat (27/9/2019).
Setelah pindah ke Cirebon, keluarga mengaku tidak pernah lagi berkomunikasi dengan W.
Namun, dua hari lalu W datang menggunakan sepeda motor.
Sebagai saudara yang lama tak bertemu, dia pun mempersilakan Wawan untuk menginap.
"Saya saat itu curiga, karena perjalanan jauh tapi pelat nomor ditutup. Sampai di rumah juga ditutup pakai kain pel yang ada di rumah saya," ujar dia.
Saat shalat Jumat tiba, Hajid mengajak W ke masjid.
Namun, Wawan hanya menjawab, "nanti saya susul".
Setelahnya, W pergi ke warung dengan naik motor Hajid dan membelikan makanan untuk anak kecil.
Selama menginap di rumah Hajid, W tidur di kamar atas.
Saat penggerebekan, Hajid sedang berada di luar rumah.
Hajid dikabari istrinya ada pengejaran penjahat.
"Saya malah ikut melakukan pengejaran dan sempat mengepung di belakang rumah. Dia dari kamar atas, dia lari ke genteng tetangga. Lalu turun melalui tangga yang sudah dipersiapkan oleh W sendiri. Karena selama ini di belakang rumah itu kebun dan tidak ada tangga," kata Hajid.
Saat itu, W yang sudah dalam keadaan terkepung dan akan ditangkap, mengeluarkan parang untuk melawan petugas.
Dia pun langsung ditembak.
Dalam keadaan terluka, W dibawa ke rumah sakit oleh petugas.
"Lalu kamar yang ditempati W digeledah petugas. Untuk mencari barang-barang yang dibawanya. Namun dia hanya membawa tas kecil dan kaus yang dipakai pun punya saya," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca: Ramalan Zodiak Besok Sabtu 28 September 2019: Leo Sedang Bergembira, Pisces Sifatmu untuk Mencintai
Baca: Yasonna Laoly Mundur dari Jabatannya Menkumham, Ini Penyababnya!
Baca: PPI Sosialisasi Narkoba dan Miras Bahkan Berbagi Kasih di Kelurahan Ini!
SUBSCIBE YOUTUBE CHANNEL TRIBUN MANADO OFFICIAL
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/ilustrasi-densus-88-menangkap-teroris.jpg)