Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Beda Nasib 2 Jenderal TNI Saat PKI Memburu Mereka, hingga Pierre Tendean Ngaku Jenderal AH Nasution

Meski nama mereka sama-sama masuk dalam daftar target yang akan disingkirkan PKI, tapi nasib keduanya tak berakhir sama

Editor: Indry Panigoro
Tribun Kaltim.
Kisah Kapten Pierre Tendean Batal Menikah Karena Dibunuh saat Tragedi G30S/PKI. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Beda Nasib 2 Jenderal TNI Saat PKI Memburu Mereka, hingga Pierre Tendean Ngaku Jenderal AH Nasution.

Beda nasib dialami oleh dua jenderal TNI yang saat itu sama-sama diburu oleh tentara antek PKI untuk dihabisi.

Meski nama mereka sama-sama masuk dalam daftar target yang akan disingkirkan PKI, tapi nasib keduanya tak berakhir sama

Kedua jenderal TNI tersebut adalah Jenderal TNI Ahmad Yani dan jenderal TNI AH Nasution.

Dilansir dari Sosok.grid.id dalam artikel 'Kala Anak Ahmad Yani Kisahkan Detik-detik Mendebarkan G30S/PKI, Irawan Sura Eddy: Pak Bangun Pak, Ada Tjakrabirawa Mencari Bapak', rumah Letnan Jenderal Ahmad Yani menjadi saksi bisu peristiwa berdarah yang pernah terjadi di Indonesia.

Baca: Sahabat Kental Habibie Sejak SMA, Jadi Pelindung Mr Crack di Jerman, Terpisah Karena Isu G30S/PKI

Jenderal Ahamd Yani
Jenderal Ahamd Yani (IST Tribun Batam)

Putra Ahmad Yani, Irawan Sura Eddy kala itu berusia 7 tahun terbangun dan mendapati ia sendirian kemudian bergegas mencari ibundanya.

Tetapi sang ibunda tak ada, karena sedang berada du rumah lainnya di Jalan Taman Surapati.

Maka ia membangunkan Mbok Mirah, pembantu dirumah Ahmad Yani kala itu untuk menemaninya duduk di ruang keluarga belakang.

Eddy ingin menunggu sang ibu pulang kerumah agar bisa melanjutkan tidur malamnya.

Detik selanjutnya, terdengar suara gaduh dari tempat penjagaan rumah dinas Panglima Angkatan Darat tersebut.

Heningnya malam itu terpecah oleh kegaduhan tersebut oleh kedatangan sepasukan tentara tak dikenal dengan cepat masuk ke halaman rumah.

Baca: Detik-detik DI Panjaitan Ditembak saat G30S PKI, Pakai Seragam Militer: Ayah Dilempar Lewat Gerbang

Dalam buku "Titik Silang Jalan Kekuasaan Tahun 1966", menuliskan bagaimana tentara yang berseragam Cakrabirawa dengan senjata lengkap tersebut datang ke rumah sang Jenderal.

Tentara yang dipimpin Pembantu Letnan Satu Mukidjan dan Sersan Raswad segera masuk ke dalam rumah melalui belakang.

Pintu belakang rumah sengaja tak dikunci sebab Nyoya Yayu Rullah Ahmad Yani belum pulang kerumah.

Sepasukan tentara tersebut segera bergerak mengepung rumah dari segala penjuru.

Bertemulah anggota tentara tersebut dengan Eddy dan Mbok Milah yang kala itu sedang duduk di ruang belakang dan tak jauh dari pintu belakang rumah.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved