Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Detik-detik DI Panjaitan Ditembak saat G30S PKI, Pakai Seragam Militer: Ayah Dilempar Lewat Gerbang

7 perwira tinggi militer Indonesia dan beberapa orang lain dibunuh di Jakarta, di antaranya DI Panjaitan.

Editor: Aldi Ponge
Kolase TribunJakarta.com/YouTube iNews/Wikipedia
Chaterine Panjaitan - DI Panjaitan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Brigadir Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan merupakan Pahlawan Revolusi karena meninggal saat Gerakan 30 September 1965 Partai Komunis Indonesia atau G30S PKI.

G30S PKI merupakan peristiwa yang terjadi saat malam di tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965.

7 perwira tinggi militer Indonesia dan beberapa orang lain dibunuh di Jakarta, di antaranya DI Panjaitan.

DI Panjaitan dibunuh pada tanggal 1 Oktober 1967 dalam peristiwa itu.

DI  Panjaitan meninggal dengan mengenakan seragam militer lengkap ketika tahu bahwa sekelompok anggota PKI datang ke rumahnya dan telah membunuh pelayan dan ajudannya.

Pria kelahiran 19 Juni 1925 ini menantang para pemberontak itu, peluru langsung menghujam tubuhnya dan mayatnya dibawa ke Lubang Buaya.

Sang putri, Catherine Panjaitan mengungkapkan kesaksiannya ketika peristiwa terjadi.

Melansir kanal YouTube iNews Talkshow & Magazine pada Selasa (25/9/2018), Catherine mengatakan, antek PKI datang ke rumahnya saat pagi hari tanggal 1 Oktober 1965.

Catherine ketika itu terbangun sekitar pukul 4.00 WIB.

"Banyak suara sepatu boots," terangnya.

Saat melihat ke luar jendela dari kamarnya di lantai dua, Catherine melihat puluhan orang berseragam tentara telah mengepung rumahnya.

"Mula-mula mereka datang dengan cara mengepung rumah, di depan beberapa truk dan lewat belakang beberapa truk. Kita terbangun karena mereka ribut," imbuhnya.

"Mereka teriak-teriak 'Bapak Jenderal..Bapak Jenderal'," sambungnya.

Catherine menyatakan, saat itu mereka memaksa masuk ke rumah dan menembak pembantu serta pamannya yang berada di lantai dasar.

"Saya sibuk telepon tapi ya jaman dulu kan paralel itu di bawah dan di atas, mereka menggunting jadi kan enggak bisa cari bantuan," tegasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved