KKB Aceh
KKB Aceh: Keberadaan Kelompok Pimpinan Abu Razak di Aceh Usai Terlibat Baku Tembak dengan Polri
Menurut Iqbal, anggota kelompok tersebut memang menjadi buronan polisi karena kerap melakukan perampokan dan kekerasan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Diduga ada tersisa sekitar 10-15 anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Abu Razak di Pidie Jaya, Aceh.
"Masih banyak. Mungkin tinggal 10 atau 15 lagi," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019).
Sebelumnya, kelompok tersebut terlibat baku tembak dengan aparat pada Kamis (19/9/2019).
Lima anggota kelompok tersebut menjadi korban tembakan aparat. Empat orang di antaranya tewas.
Keempat anggota yang tewas terdiri dari Abu Razak selaku pimpinan kelompok tersebut, kemudian Wan Neraka, Zulfikar, dan Hamdi.
Sementara, satu orang lainnya kritis dan sedang dirawat di rumah sakit.

Menurut Iqbal, anggota kelompok tersebut memang menjadi buronan polisi karena kerap melakukan perampokan dan kekerasan.
Selain itu, berdasarkan keterangan polisi, kelompok itu berupaya menyebar pesan yang melenceng dari NKRI.
"Pimpinannya, dan seluruh anggota itu memang DPO, pelaku-pelaku yang menjadi buron, yang beberapa kali melakukan aksi kejahatan, perampokan, dan kekerasan," ungkapnya.
Ia pun berharap pelaku yang kritis dapat segera pulih agar polisi dapat memintai keterangan yang bersangkutan dan mengungkap jaringan tersebut.
Baca: 4 Anggota KKB di Aceh Ditembak Mati, Polisi Sita Senpi dan Amunisi
Follow Instagram @tribun_manado:
BERIKUT FAKTA-FAKTANYA:
Dalam pemberitaan sebelumnya, terjadi kontak senjata antara polisi dengan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Aceh, pada hari Kamis (19/9/2019), di kawasan pusat Pasar Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
Empat anggota KKB tewas dalam baku tembak tersebut dan satu orang berhasil diamankan polisi.
Polisi juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, salah satunya 100 butir peluru AK dan senjata api jenis AK 56 lipat.
Baca: BERITA TERBARU: Pimpinan KKB Papua Menyerahkan Diri, Kembali ke Pangkuan NKRI, Cium Saka Merah Putih