Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Ritual Tapa Pendem Mbah Pani Sudah ke-10 kali Dijalaninya, Menguburkan Diri Hidup-hidup

Mbah Pani menjalani ritual ini dengan cara dikafani dan dikubur layaknya jenazah di dalam sebuah liang pertapaan.

Tribun Jateng/Mazka Hauzan Naufal
Tapa Pendem Mbah Pani, Ternyata Sudah ke-10 kali Jalani Ritual Dikubur Hidup-hidup, Ini Pengakuannya 

Perangkat desa, Koramil, dan petugas kepolisian dari Polsek Juwana tampak hadir di rumah Mbah Pani.

Ngadino menegaskan, permintaan perubahan waktu pembongkaran adalah kehendak Mbah Pani sendiri.

Istri dan anggota keluarga lainnya belum diberitahu mengenai alasannya.

“Tadi malam Mbah Pani sudah minta dibuka setelah Jumatan.Tetapi tiba-tiba Mbah Pani minta setelah magrib,” pungkasnya.

Sri Khomaidah, istri Mbah Pani, membenarkan keterangan Ngadino.

"Saya tidak tahu alasan Mbah Pani minta dibongkar nanti habis magrib.Yang jelas tadi pas mau dibongkar, Mbah Pani bisik ke saya lewat lubang ventilasi agar pembongkaran dilakukan setelah magrib," jelas Sri.

Viral Ritual Topo Pendem Mbah Pani Asal Pati, Dikubur Hidup-hidup Pakai Kain Kafan Tiap Bulan Suro
Viral Ritual Topo Pendem Mbah Pani Asal Pati, Dikubur Hidup-hidup Pakai Kain Kafan Tiap Bulan Suro (TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL)

Dibantu warga sekitar, keluarga Mbah Pani membongkar liang kubur pertapaan menggunakan cangkul.

Setelah papan penutup liang tampak, pipa paralon yang digunakan Mbah Pani untuk saluran pernapasan dan berkomunikasi disingkirkan.

Ketika papan penutup dibuka, Mbah Pani terbaring menyamping menghadap kiblat, dengan posisi tangan kanan berada di bawah. Ia masih mengenakan kain kafan, sebagaimana orang dikubur.

Mbah Pani tampak pucat dan lemas.

Keluarga segera turun ke liang untuk memberi minum dan makanan kepada Mbah Pani.

Sebelum Mbah Pani beranjak dari lokasi, keluarga juga memandikan Mbah Pani dengan air bunga.

Setelahnya, kain kafan yang masih dikenakan Mbah Pani dilepaskan, kemudian ia diselimuti sarung.

Dibantu keluarga, Mbah Pani lalu keluar dari liang pertapaan.

Begitu keluar, Mbah Pani berpelukan dengan istrinya sambil bertangisan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved