Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Menarik

Cerita Menarik Dari Dua Sopir Bus Asal Indonesia, Berpenghasilan Hingga Ratusan Juta Rupiah

Kisah dua orang Indonesia yang bekerja sebagai sopir dengan penghasilan luar biasa. Mereka adalah Rita dan Charles

ABC News Australia
Rita dan Charles menceritakan kisahnya menjadi sopir bus 

Hal tersebut berbanding terbalik dengan pengalamannya saat berada pada jabatan bergengsi di sebuah kantor di Jakarta selama delapan tahun

"[Bekerja sebagai] sopir bus tidak mengikuti jam kerja kantor sehingga kami ada waktu untuk mengurus keperluan keluarga seperti mengantar anak atau orangtua ke dokter, menghadiri kegiatan sekolah anak di siang hari dan mengantar orangtua belanja." kata Rita

Profesi supir bus telah ia tekuni selama satu tahun.

Sedangkan saat melihat suaminya yang tiga tahun menjadi supir bus, diakui oleh Rita, ia tidak mempunyai rencana untuk mencari pekerjaan lain lagi.

"Kami saat ini tidak berpikir untuk pindah kerja setelah cukup lama bekerja di kantor saat di Indonesia," kata Rita.

Rita yang merupakan lulusan Sarjana Ekonomi Universitas Surabaya tahun 2002 itu mengatakan bahwa pekerjaannya menyenangkan,

"Hal-hal yang membuat kami berpikir pekerjaan ini menyenangkan adalah [karena pekerjaan ini] santai. Pulang kerja tidak memikirkan tugas kantor yang menumpuk dan kalau bekerja lembur digaji." jelas Rita.

Charles Gultom

Kisah Charles Gultom: Koki jadi sopir bus

Senada dengan Rita, Charles Gultom, seorang warga negara Indonesia di Australia juga memiliki pandangan yang sama.

Charles bekerja di Melbourne dalam perusahaan transportasi bernama CDC Victoria juga sebagai sopir bus.

Pekerjaan sebagai koki di restoran yang berbeda telah ia lakukan selama delapan tahun.

Sebelum melamar sebagai supir bus, pada tahun 2017, Charles bekerja sebagai koki di hotel bintang lima di Melbourne

"Saya pindah kerja karena ingin mengurangi tekanan. Kerja di dapur tekanannya tinggi. Saya ingin cari pekerjaan baru yang lebih rileks. Kerja jadi sopir bus ini rileks, santai dan tidak begitu banyak beban."

Charles mengaku kendati ia diharuskan menjalani adaptasi selama dua bulan sebagai supir bus, ia tidak menyesal meninggalkan pekerjaan lamanya sebagai koki.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved