Berita Terkini
Sosok Hanif Dhakiri, Aktivis yang Jadi Menpora, Ditunjuk karena Tak Ada Pilihan Lain
Penetapan Hanif Dhakiri sebagai Menpora berdasarkan penunjukan langsung dari Presiden Joko Widodo.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, Imam dan asistennya Miftahul Ulum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyaluran dana hibah KONI melalui Kemenpora tahun anggaran 2018.
Baca: VIRAL Video Mesum Pelajar SMA, Dimulai dengan Pamer Anggota Tubuh, Direkam Diam-diam
Baca: Suami Meninggal karena Sakit, Istri Langsung Ajak Mesum Pria Lain di Rumah, hingga Digrebek Warga
Baca: Lupa Matikan Lampu saat Mesum di Ruang Kelas, Oknum Kepsek dan Guru TK Diminta Dipecat
Menurut Alex, Imam diduga menerima suap sebanyak Rp 14.700.000.000 melalui Miftahul selama rentang waktu 2014-2018.
Selain itu, dalam rentang waktu 2016-2018, Imam diduga meminta uang senilai Rp 11.800.000.000.
"Sehingga total dugaan penerimaan Rp 26.500.000.000 tersebut diduga merupakan commitment fee atas pengurusan proposal hibah yang diajukan KONI kepada Kemenpor tahun anggaran 2018," ujar Alex.
Dipilih jadi Menpora karena Partai PKB
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengungkapkan alasan Presiden Jokowi menunjuk Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga.
Menurut dia, Presiden menunjuk Hanif karena tak memiliki banyak pilihan.
"Ya, adalah beberapa pertimbangan kan pilihannya tidak banyak, kan ada beberapa menteri yang nanti dilantik pada tanggal 1 Oktober, dilantik sebagai anggota DPR," kata Pratikno di Istana Bogor, Jumat (20/9/2018).
Pratikno juga mengakui alasan Jokowi menunjuk Hanif karena merupakan kader PKB.
Sebab, Hanif akan menggantikan posisi Imam Nahrawi yang juga merupakan kader partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu.
"Iya (karena kader PKB)," ucapnya.
Dua menteri yang akan dilantik sebagai anggota DPR yakni Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani serta Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
"Oleh karena itu pilihannya tidak banyak, akhirnya Pak Presiden memutuskan Pak Hanif sebagai Plt," ucap Pratikno.
Lahir dari Keluarga Nahdlatul Ulama
Hanif Dhakiri adalah anak dari pasangan H. Zuhri Maksum dan Hj. Siti Hafsoh.