NEWS
Polisi Yang Memiliki Perut Buncit Diwajibkan Ikut Program Penurunan Berat Badan
Semua anggota polisi yang bertubuh gemuk dan memiliki perut buncit dikumpulkan untuk mengikuti program penurunan berat badan. Polres Klungkung
Barung mengungkapkan, para anggotanya bertubuh tambun akan menjalani serangkaian pelatihan fisik yang cukup ketat dan berorientasi pada penurunan berat badan.
Mulai dari lari di tengah teriknya sinar matahari menggunakan jaket berbahan kedap air seperti parasut, senam aerobic, berenang, bahkan long march.
Kemudian, para peserta pelatihan juga akan menerima pelatihan yang berorientasi pada psikologis.
Dan tak ketinggalan, ungkap Barung, selama pelatihan berlangsung asupan makanan peserta akan diawasi oleh Ahli Gizi dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Jatim.
“Pola makan dan menu juga disesuaikan untuk menunjang pencapaian tujuan program ini,” ujarnya.
Program itu akan berlangsung selama 10 hari, dimulai sejak senin (15/7/2019) kemarin, hingga Jumat (26/7/2019) mendatang.
Tujuan program tersebut agar para personil Polda Jawa Timur bisa lebih leluasa dan maksimal menjalankan tugasnya melayani maayarakat.
"Biar lebih gesit dan cekatan melayani masyarakat," pungkasnya.
Sementara itu, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Toni Harmanto berharap program kebugaran fisik untuk anggotanya itu dapat mengembalikan vitalitas sebagai aparat penegak hukum.
“Tentunya kami ingin anggota kami sehat terlihat lebih bugar kemudian mungkin sebagaimana normalnya anggota polri yang bertugas di lapangan,” tandasnya.
KAMP PENGHANCURAN PERUT BUNCIT
Sedikit berbeda Kepolisian Thailand juga memberikan hukuman bagi polisi gendut.
Dilansir dari odditycentral.com pada Rabu (20/3/2019), bagi polisi yang memiliki kelebihan berat badan, kantor polisi Thailand akan mengirim mereka ke sebuah kamp.
Ini bukan sembarang kamp.
Melainkan kamp penururan berat badan sebagai bagian dari program nasional yang disebut “Belly Destruction” (Penghancuran Perut Buncit).