Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Aktivitas Rutin Warga Jelang Akhir Tahun, Mengemas Barang-Barang dan Mengungsi, Takut Terkena Banjir

Inilah yang dilakukan warga menjelang akhir tahun. Mereka mengemasi barang-barang dan mencari tempat yang aman.Secara rutin banjir melanda Sulsel.

TRIBUN TIMUR/DESI TRIANA ASWAN
Kondisi hilir sungai di Kelurahan Manggala pasca banjir Januari 2019 lalu 

Seorang pakar air dari Inggris, Richard Jones memberikan keterangan tentang hal yang terjadi di Kelurahan Manggala, Makassar

Ia mengatakan banjir yang melanda Kelurahan Manggala di area rendah bukan merupakan bencana alam.

Melainkan beberapa hal ganjal yang ditemuinya secara langsung di lapangan.

Ia pun menunjukkan tiga hal yang menjadi sebab terjadinya banjir tersebut.

"Air itu tidak berasal dari Sungai Jeneberang," katanya kepada Tribun Timur, Kamis (13/9/2019) saat dijumpai di kediamannya.

Richard sapaan akrabnya tersebut menyebutkan bahwa banjir yang terjadi berasal dari anak sungai Tallo 2.

Sebelum banjir terjadi pada tanggal 1 September 2018 ia melakukan survei di daerah kumuh sekitar kelurahan Manggala.

Survei tersebut merupakan rangkaian pekerjaan Richard di Indonesia.

Ia pun menemukan tiga permasalahan yang membuatnya sebagai seorang pakar hal tersebut tidak lah dibenarkan.

"Ada sebuah jembatan yang tidak layak digunakan sebagai penyeberangan," tuturnya.

Jembatan tersebut berupa batang kayu yang di letakkan begitu saja.

"Sepertinya itu digunakan untuk menyeberangkan hewan ternak," katanya.

Menurut Richard, hal tersebut akan menyebabkan penyempitan sungai.

"Jika dalam kondisi curah hujan meningkat, debit air sungai pun bertambah maka air sungai tidak akan mengalir dengan mudah," kata Richard.

Adapula, pintu air dari proyek sungai Jeneberang yang sudah tak terawat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved