RHK GMIM Kamis 12 September 2019
RENUNGAN HARIAN KELUARGA - Bait Suci Adalah Allah Sendiri
Bumi Nyiur Melambai, Sulawesi Utara dikenal sebagai daerah dengan Ribuan Gereja. Manado juga dikenal sebagai 'Kota Gereja'
Wahyu 21: 22-23
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Bumi Nyiur Melambai, Sulawesi Utara dikenal sebagai daerah dengan Ribuan Gereja. Manado juga dikenal sebagai 'Kota Gereja' karena di mana-mana terdapat gedung gereja. Nyaris setiap lingkungan ada gereja. Bahkan ada lingkungan yang memiliki lebih dari 1 gereja.
Yerusalem Baru yang adalah Kota Allah yang kudus itu, tidak akan memiliki gedung gereja atau Bait Allah. Yang menarik lagi, di Kota Mulia ini, tidak ada matahari dan bulan.
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. ( ay 22)
Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya." (ay 23)
Yah, Kota Allah itu adalah Kota tanpa Bait Allah dan Kota tanpa Matahari dan Bulan.
Mungkinkah itu terjadi? Semuanya mungkin bagi Allah, karena Dialah segala-galanya di atas segala-galanya. Sesungguhnya segala sesuatu tanpa Dia adalah tidak ada. Dialah yang mengadakan segalanya.
Kota Allah itu tidak perlu lagi punya Bait Allah. Bait Allah adalah tempat berkumpul umat Allah untuk menyembah Dia di tempat yang maha tinggi. Di Kota Baru itu, Allah tidak lagi berada di tempat yang tinggi, tapi Dia sudah ada bersama dengan kita umat-Nya yang terpilih menjadi milik kepunyaan-Nya dan hidup bersama sebagai pemilik Kota Allah yang Kudus.
Karena Allah sudah berada dan tinggal bersama dengan kita umat-Nya, kita tidak lagi butuh bait Allah untuk bertemu atau menyembah-Nya. Sebab Dialah Bait Allah kita dan kita dapat bertemu dengan-Nya, kapan saja dan di mana saja. Sebab Dia sudah menjadi Bapa kita di Kota itu.
Demikian pula dengan Matahari dan Bulan. Bahkan lampu yang bersumber dari aliran listrik, juga sudah tidak dibutuhkan.
Memang, Indonesia khusuanya wilayah Jawa beberapa bulan lalu sempat panik akibat pasokan listrik yang berkurang. Kebutuhan akan cahaya bagi manusia sudah menjadi kebutuhan dasar. Manusia tidak mungkin hidup dalam kegelapan.
Artinya setiap manusia butuh cahaya atau sinar yang bersumber dari matahari, bulan n aliran listrik dll. Tapi di Kota Baru itu, matahari, bulan listrik dll, tidak ada.
Sinar atau cahaya kita bersumber bukan dari benda dan alat penerang itu, tapi hanya dari cahaya kemuliaan Allah. Tuhan Yesus akan menjadi lampu oleh cahaya-Nya yang terang benderang itu.
Begitu mulia dan indahnya Kota Allah itu. Semuanya itu akan dimiliki dan dinklmati oleh kita yang terus setia dan taat kepada-Nya.
Sahabat Kristus, di zaman now, Bait Allah atau Gereja yang sesungguhnya adalah pribadi kita masing-masing. Sebagai gereja masa kini, hendaklah kita memancarkan cahaya terang kebenaran Allah di tengah dunia ini.