Info Sulut
Pemimpin KPK Harus Bersih Tanpa Ada Kaitan dengan Partai Politik
Berbagai tanggapan muncul ke publik mengenai figur seperti apa yang pantas untuk memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Penulis: | Editor: David_Kusuma
Pemimpin KPK Harus Bersih Tanpa Ada Kaitan dengan Partai Politik
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berbagai tanggapan muncul ke publik mengenai figur seperti apa yang pantas untuk memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Komisi Pemberantasan Korupsi memerlukan sosok yang bersih dan menguasai ilmu hukum yang kuat.
Seperti apa sosok figur pemimpin KPK, hal tersebut langsung ditanggapi Kepala Jurusan Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik di Universitas Samratulangi, Manado, Jumat (6/9/2019)
“Ada beberapa kriteria menurut saya yang pantas menjadi sosok ketua KPK, yaitu melihat segi aktor orangnya pasti harus bersih tidak bermasalah hukum, tidak ada kepentingan dan tidak berasal dari partai politik, agar tugas dan pekerjaannya bisa mandiri tanpa adanya tekanan dari pihak tertentu,” ujar Liando.
Lalu dalam menjaring rekrutmen harus benar-benar profesional dalam hal panitia penyeleksi harus bekerja dengan adil dan sesuai aspek penilaian terhadap pencapaian capim KPK.
Sistem KPK perlu juga dibenahi, agar sanksi-sanksi harus diberatkan lagi karena kasus korupsi ini bukan hanya baru terjadi atau tidak kesengajaan melainkan sudah menjadi mafia dan teroganisasi yang terjadi berulang ulang terjadi.
BERITA POPULER:
- Wanita Ini Syok saat Beli Gorengan, Lihat Bungkusan yang Dipakai Ternyata Dokumen Dijual Ibunya
- Aulia Kesuma Bongkar Tabiat Buruk Sang Suami yang Buatnya Tak Tahan
- Daftar Makanan Enak yang Jadi Obat Kuat Alami
KPK harus merubah orientasi, dengan hukuman bagi pelaku koruptor harus seberat beratnya dalam hal dimiskinkan harta bersama keluarganya dari hasil korupsi, tidak boleh memakai semua fasilitas negara yang diberikan.
“Agar dengan hal tersebut pastinya para pelaku pelaku koruptor baik tersangka maupun yang akan merencanakan akan merasa takut untuk melakukan tidak terpuji yang merugikan kas negara,” ujarnya.
Pastinya dengan sistem seperti ini ada efek jera dan akan mengurangi angka korupsi.
"Lebih baik mencegah dari pada pelaku sudah melakukan korupsi," tutupnya
KABAR ARTIS:
- Vanessa Angel Pamer Tato di Punggung, Pakai Dress Hitam Dengan Belahan Rendah di Bagian Dada
- Elza Seret Istri Reino Barack Lantaran Sempat Dihina Nikita Mirzani, Janjikan Tidak Dipungut Biaya
- Nginap di Hotel Mewah Spanyol, Nikita Mirzani Kepergok Pakai Tas Seharga Rp 1,2 Miliar
BACA INFO MENARIK:
- Hendropriyono Jamu Prabowo, Mengaku Bicarakan Papua. Temukan Cara Lawan Perusuh di Papua
- Sosok Jeanne Mandagi, Wewene Manado, Jenderal Wanita Pertama di Kepolisian Indonesia
- Presiden Joko Widodo Harus Pindah Mobil Saat Melakukan Kunjungan Kerja, Mercedes Benz Mogok
IBU KOTA BARU:
