NEWS
Penambang Diduga Dibunuh, Tak Jauh Dari Jenazah Ada Parang dan Anak Panah
Diduga pembantaian, lima penambang emas meninggal dunia di Kampung Minim, Kabupaten Yahukimo, Papua.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Diduga pembantaian, lima penambang emas meninggal dunia di Kampung Minim, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Mereka diduga dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Pembantaian menggunakan parang, tombak dan panah, demikian disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo, Selasa (3/9/2019).
Dedi menyebutkan, tidak jauh dari jenazah kelima penambang emas itu, ditemukan senjata tajam seperti parang dan anak panah. "Para penambang emas itu diserang dengan senjata tajam, anak panah, tombak dan parang," tutur Dedi
Juga menyebutkan, saat ini aparat Kepolisian masih berusaha mengevakuasi kelima penambang emas yang identitasnya masih belum diketahui tersebut.
Dedi menjelaskan, proses evakuasi berjalan cukup sulit karena lokasi yang jauh di pedalaman dan jauh dari pemukiman.
Dikutip dari Antara, 47 warga sipil yang diduga pendulang di pedalaman antara Kabupaten Yahukimo, Pegunungan Bintang, Asmat dan Kab.Boven Digul berhasil dievakuasi ke Tanah Merah, ibu kota Kabupaten Boven Digul.
Baca: Ini Harga Tanah di Lokasi Ibu Kota Baru di Kalimantan, Pemerintah Akan Jual Untuk Permukiman
Baca: Truk Menyalip Banyak Kendaraan, Kecelakaan Beruntun Pun Terjadi, Truk Berjalan di Kanan
Baca: Cegah Kebakaran, Ini Himbauan Wali Kota Manado Vicky Lumentut
Facebook Tribun Manado :
Baca: Siswa SMP Meninggal Dunia di Halaman Rumahnya, Kasus Ini Pun Terungkap, Pelakunya Tak Terduga
Baca: Kasus Begal Sadis Terungkap, Berawal Saat Motor Pelaku Terjatuh, Dia Kemudian Marah-Marah
Baca: Setelah Selamat Dari Tujuh Kecelakaan Maut, Pria Ini Dapat Lotere Belasan Milliar
Instagram Tribun Manado :
Dari 47 orang yang dievakuasi dengan menggunakan long boat (perahu motor panjang), tiga orang di antaranya harus dirawat di RSUD Tanah Merah akibat luka luka yang dideritanya.
Kapolres Boven Digul, AKBP Samsul Rizal kepada Antara, Selasa (3/9/2019), mengakui, adanya warga yang dievakuasi dari pedalaman yang berbatasan dengan kabupaten lainnya. " Tiga orang yang dirawat dikarenakan luka-luka akibat terkena sabetan senjata tajam," sebutnya.
Dijelaskan Rizal, dalam keterangan awal, dari 47 orang yang dievakuasi itu ada yang mengaku pedagang, dan ada pula perempuan.
"Saat ini pendataan terhadap ke 47 orang masih terus dilakukan, dan dari keterangan awal mereka melarikan diri dari lokasi yang berada di perbatasan Kabupaten Yahukimo, Asmat dan Kab.Pegunungan Bintang ke Ukowi dan lanjut ke Phoo yang kemudian dievakuasi ke Tanah Merah," sebutnya.
Sebelumnya dikabarkan bahwa beberapa orang pendulang emas dibantai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB) di Kampung Mini, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Kabar pembantaian pendulang emas itu disampaikan oleh Polda Papua.
"Polda Papua turunkan tim untuk memeriksa kabar adanya pembantaian para pendulang emas di Kampung Minim, Kabupaten Yahukimo," kata Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja, Selasa (3/9/2019).
Tim yang diturunkan, lanjut Rodja, berasal dari Polres Asmat, karena meski tempat kejadian berada di Yahukimo,
Namun jarak tempuhnya lebih dekat dari Distrik Agats, Asmat dibandingkan dari Dekai, Yahukimo.