Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Penambang Diduga Dibunuh, Tak Jauh Dari Jenazah Ada Parang dan Anak Panah

Diduga pembantaian, lima penambang emas meninggal dunia di Kampung Minim, Kabupaten Yahukimo, Papua.

ist
Ilustrasi-Lima Penambang Emas Dibantai Pakai Parang, Tombak dan Panah di Yahukimo, Pelaku Diduga KKB di Papua 

"Tim menempuh jalur sungai dengan menggunakan speedboat," ujar dia.

Sejauh ini, belum ada informasi berapa jumlah korban pembantaian ini. Termasuk motif pembantaian terhadap para pendulang emas tersebut.

Namun, Polda Papua menduga, pelaku penyerangan dan pembantaian itu adalah KKB di Papua.

Sejak beberapa bulan terakhir aksi kriminal yang dilakukan oleh KKB terus menjadi-jadi di Papua.

KKB ini terdiri dari sejumlah kelompok-kelompok kecil yang beroperasi di sejumlah kabupaten di Papua.

Salah satu yang paling sering membuat aksi kriminal adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya.

KKB ini beroperasi di kawasan Kabupaten Nduga.

Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/Cenderawasih Letkol TNI Dax Sianturi mengatakan, Egianus Kogoya merupakan pemimpin OPM yang sebelumnya berafiliasi dengan OPM pimpinan Goliath Tabuni di Kabupaten Puncak Jaya.

Selama terjadi kontak senjata antara TNI dan OPM, menurut Dax, sulit bagi pasukan TNI untuk memastikan keberadaan Egianus. Sebab, anggota KKB selalu bersembunyi dalam hutan.

Tak hanya itu, keberadaan Egianus Kogoya juga sulit dipastikan karena mereka selalu berpindah tempat setiap melakukan aksi.

Namun, menurut Dax, dapat dipastikan bahwa setiap aksi penembakan di Nduga dilakukan oleh kelompok separatis pimpinan Egianus Kogoya.

Menurut Dax, kelompok Egianus mengedepankan paham politik yang berlawanan dengan pemerintah. Kelompok Egianus menolak mengakui pemerintah RI.

"Jadi Egianus Kogoya ini dalam catatan kami adalah kelompok yang secara politik bertentangan dengan NKRI. Tak sedikit dari mereka memiliki catatan kriminal," ujar Dax di Jayapura, Rabu (31/7/2019).

Berperawakan muda

Hingga kini, identitas Egianus Kogoya belum dapat dipastikan. Dax Sianturi pun mengaku tidak memegang data lengkap yang bersangkutan.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved