Tahanan KPK Sekda Jabar Bisa Tersenyum
Sekretaris (nonaktif) Jawa Barat, Iwa Karniwa, menjalani pemeriksaan perdana penyidik KPK, Senin (2/9),
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris (nonaktif) Jawa Barat, Iwa Karniwa, menjalani pemeriksaan perdana penyidik KPK, Senin (2/9), pasca-ditahan tiga hari lalu karena kasus dugaan suap perizinan aproyek Meikarta.
Namun, kali ini Iwa Karniwa diperiksa bukan sebagaio tersangka, melainkan sebagai saksi untuk tersangka suap proyek Meikarta lainnya, yakni petinggi Lippo Cikarang, Bartholomeus Toto.
Baca: Yayan Menjerit Digigit Sparta: Tewas Diterkam Anjing Pemburu
Iwa yang mengenakan rompi tahanan KPK warna oranye dan kedua tangan terborgol, enggan menjawab pertanyaan wartawan perihal pemeriksaan maupun kasus yang menjeratnya. Namun, dia tampak bisa tersenyum seusai pemeriksaan tersebut.
"Tadi saya sebagai saksinya Pak Bartholomeus Toto," ucap Iwa sembari berusaha menerobos kerumunan wartawan yang mewawancarai.
Bartholomeus Toto selaku Presiden Direktur Lippo Cikarang ditetapkan sebagai tersangka bersama Sekda Jawa Barat Iwa Karbiwa dalam kasus dugaan suap perizinan proyek pembangunan kawasan hunian Meikarta di Ciukarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Iwa Karniwa diduga telah menerima uang Rp900 juta melalui sejumlah perantara. Uang tersebut sebagai imbalan memuluskan proses persetujuan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang diajukan Pemkab Bekasi bersama DPRD Kabupaten Bekasi ke Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Jawa Barat pada April 2017. Saat itu, BKPRD Jabar dipimpin oleh Iwa Karniwa dan dilanjutkan Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar.
Baca: BPJS Kesehatan Akan Datangi Rumah Peserta yang Bandel
Sementara Bartholomeus Toto, diduga berperan dalam mengalirkan uang suap senilai Rp10,5 miliar untuk mantan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin terkait dengan pengurusan perizinan proyek Meikarta.
Iwa Karniwa selaku sekda sempat mencalonkan diri pada Pilgub Jabar 2018 lalu. Namun, hasrat politiknya menjadi orang nomor 1 Jawa Barat terhenti saat penjaringan di PDIP. Adapun dalam perkara ini, diduga uang suap yang diterima Iwa digunakan untuk kampanye pencalonan, seperti pembuatan baliho dan lainnya. Dan KPK tengah mendalami hal itu.
Saat dikonfirmasi perihal penggunaan uang suap untuk pencalonannya dalam Pilgub Jabar 2018 itu, Iwa memilih menolak menjelaskan. . "Terima kasih," tuturnya sebelum diminta petugas KPK untuk masuk ke mobil tahanan.
Megaproyek Meikarta merupakan pembangunan sebuah kawasan kota terencana di kawasan Cikarang, Kabupaten Jawa Barat, tepat di tepi tol Jakarta-cikampek. Megaproyek properti itu diklaim menelan investasi senilai Rp 278 triliun.
Sejak diluncurkan pada 17 Agustus 2017, pengembang secara secara masif mengiklankan produk propertinya di berbagai media.
Baca: Relawan Jokowi Usul Ahok Menteri PAN-RB
Namun, ternyata KPK melakukan investigasi atas pembangunan megaproyek tersebut hingga dilakukannya Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada 14 Oktober 2018. Sepuluh orang dari pihak Lippo Group, pejabat Pemkab Bekasi hingga Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, dibekuk oleh pihak KPK dalam rangkaian OTT itu.
Pihak KPK menemukan bukti adanya praktik suap dalam pemberian sejumlah perizinan untuk pembangunan proyek Meikarta. Di antaranya Neneng selaku Bupati Bekasi menerima suap Rp 10,83 miliar dan 90.000 ribu Dollar AS, untuk pemulusan pemberian izin (IPPT) seluas 83,4 hektare proyek Meikarta.
Penetapan dan penahanan Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa dan Bartholomeus Toto merupakan pengembangan yang dilakukan oleh pihak KPK atas kasus suap ini. (tribun network/ilh/coz)