Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Editorial

Editorial Tribun Manado: Masalah Rica-Tomat

Tomat lagi-lagi menjadi penentu inflasi maupun deflasi di Kota Manado. Agustus 2019, Kota Manado mengalami deflasi 1,50 persen.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Fransiska_Noel
tribun manado/fernando lumowa
Ilustrasi : Pedagang bawang rica, tomat dan bumbu dapur menunggu dagangannya di Pasar Pinasungkulan Karombasan Manado, Sabtu (11/05/2019) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tomat lagi-lagi menjadi penentu inflasi maupun deflasi di Kota Manado. Agustus 2019, Kota Manado mengalami deflasi 1,50 persen.

Dari data yang dibeberkan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, deflasi Kota Manado pada Agustus 2019 disebabkan adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 9,34 persen.

Tomat sayur adalah komoditas penyumbang utama pada deflasi Bulan Agustus 2019. Tomat sayur menyumbang indeks sebesar 3,0202 persen.

Meskipun begitu, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks ialah pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 5,82 persen.

Adapun cabai rawit menjadi penyumbang inflasi terbesar, 0,3049 persen.

Lalu kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 2,23 persen, kelompok pengeluaran sandang 2,13 persen, kesehatan 0,53 persen; perumahan listrik, air, gas dan bahan bakar 0,35 persen serta transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,35 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Dr Ateng Hartono mengatakan, deflasi Agustus inflasi tahun kalender sebesar 1,95 persen.

Sedangkan inflasi year on year sebesar 3,88 persen," kata Ateng saat memaparkan data inflasi di kantor BPS Sulut, Senin (2/8/2019).

Adapun komoditas yang memberi andil terbesar pada deflasi Kota Manado selain tomat ialah bawang merah (0,1395 persen); angkutan udara (0,0541 persen); bahan bakar rumah tangga (0,0466 persen); kembang kol (0,0218 persen); daun bawang (0,0262 persen). Lalu, bawang putih (0,0218 persen); susu rendah lemak (0,0186 persen) dan sawi hijau (0,0159 persen).

Ateng bilang, turunnya harga tomat menjadi penyebab utama deflasi. Selain itu, relatif stabilnya harga cabai rawit (rica) dan bawang merah membuat indeks harga menurun.

"Tomat ini yang perlu diperhatikan karena permintaannya sangat besar," kata Ateng.

Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut Arbonas Hutabarat mengatakan, harga tomat perlu dijaga dengan memastikan ketersediaan stok dan kelancaran distribusinya.

Saat membawakan kuliah umum di hadapan Civitas Akademik Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) di Auditorium Bukit Inspirasi, Kota Tomohon, Senin (2/8/2019), Gubernur Sulut Olly Dondokambey juga menyentil masalah inflasi.

Dalam pemaparannya, Olly menegaskan, Pemprov Sulut terus dipusingkan dengan harga komoditas seperti cabai rawit (rica), bawang merah, dan tomat yang menjadi pemicu inflasi.

Katanya, hal ini tak lepas dari fakta warga Sulut gemar mengonsumsi sambal dan aneka menu berbahan tiga komoditas itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved