Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Api Bakar Habis Puskesmas dan 3 Rumah

Sulawesi Utara siaga kebakaran! Senin (2/9/2019), ‘si jago merah’ mengamuk di 5 kabupaten dan kota.

Editor: Lodie_Tombeg
Istimewa
Kebakaran di Matani 

"Kami berupaya padamkan api," kata Kasie Tanggap Darurat BPBD Bolmong Abdul Muin Paputungan.
Dikatakan Muin, titik api baru terpantau di Desa Pindol, Desa Pindolili dan Desa Totabuan. Level convidence api di atas 75 persen. Diketahui Kabupaten Bolmong resmi menyandang status siaga darurat bencana kekeringan, karhutla dan angin kencang.

Penetapan itu dilakukan lewat Rapat Koordinasi (Rakor) kekeringan, karhutla dan angin kencang di aula lantai dua Kantor Bupati Bolmong, Senin pagi. Rapat dipimpin Sekda Bolmong Tahlis Gallang.

Paputungan mengatakan, status siaga darurat tersebut bakal berlangsung selama 45 hari. "Sejak 2 September hingga 16 Oktober 2019," kata dia. Ungkap dia, status siaga ditetapkan lantaran intensitas karhutla tinggi. Angin kencang pun terus menyerang sejumlah rumah. "Sementara sawah di sejumlah daerah alami kekeringan," kata dia.

BPBD mengaktifkan posko-posko terpadu guna pengendalian dan penanganan bencana.
"Sehingga kejadian di wilayah langsung bisa direspon secara cepat, tepat dan terpadu," tukasnya.
Data BPBD, karhutla berskala besar pada Agustus berjumlah 20-an kasus.

Baca: 85 Anggota DPR RI Terpilih Terancam Tak Dilantik

Api juga membakar 1 kion di Manado. Aksi ‘si jago merah’ pada pukul 09.30. Meski terjadi musibah, Meyti Kase, warga Lingkungan IV, Kelurahan Kairagi Satu, Kecamatan Mapanget, beryukur selamat dari peristiwa itu. Awalnya dia sedang memasak pesanan pelanggan. "Tabung yang satu sudah kosong, jadi saya menyuruh suami untuk menggantinya," ujarnya.

Sayangnya, saat Benny Goni, suaminya akan mengganti tabung gas, ternyata tabung gas tersebut tidak dilengkapi karet. "Saat suami saya memasukan regulator di tabung gas yang tidak ada goro (karet), gas di regulator berbunyi dan dengan cepat api dari konvor sebelah yang saya pakai berpindah di regulator tabung gas yang baru diganti," jelasnya.

Api cepat membesar hingga bingung mau ke mana. "Saya terpaksa loncat di atas api yang sementara menyalah, untungnya saya bisa selamat," akunya. Lanjutnya, semua barang jualan dan barang elektronik milik mereka hangus terbakar. "Ada kulkas dan banyak barang-barang lain yang tidak bisa diselamatkan. Syukurlah kami selamat," katanya. Keluarga Goni Kase mengalami kerugian Rp 30 juta.

Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani, membenarkan adanya kebakaran tersebut.

Karhutla juga terjadi di Kabupaten Minsel. Api membakar lahan di pinggir Jalan Trans Sulawesi. Para pengendara kendaraan bermotor khawatir. "Pemerintah harus ambil tindakan, karena ini sudah dekat dengan badan jalan," ucap Andre, pengguna jalan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi mengeluarkan peringatan dini kekeringan.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Muhammad Chandra Buana melalui Prakirawan Christianto Pesoth dalam laporannya menyatakan, enam dari tujuh zona musim di Sulut telah memasuki musim kemarau. Dari data Hari Tanpa Hujan (HTH) update 1 September 2019, mengalami deret hari tanpa hujan berturut-turut lebih dari 21 hari.

Sementara dari prakiraan peluang curah hujan menunjukkan bahwa beberapa daerah diprakirakan bakal menunjukkan curah hujan sangat rendah (kurang dari 20 mm/dasarian) dengan peluang lebih dari 70 persen. (art/dma/juf/ano/nie)

PERINGATAN DINI KEKERINGAN

Status Waspada:

- Bolmut, Kecamatan Pinogaluman.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved